Thursday, November 28, 2013

Kisah Rosulullah Ketika Nabi SAW Dilobi dengan Harta dan Kekuasaan



Ketika dua tokoh Quraisy, Hamzah bin Abdul Mutholib dan Umar bin Khottob yang dijukuki “singa padang pasir” masuk Islam, posisi kaum muslimin di masa awal da’wah Islam pun makin kuat.

Seiring pengikut nabi yang terus bertambah, para petinggi Quraisy sepakat melakukan perundingan dengan nabi. Tujuannya untuk menarik nabi agar masuk kelompok mereka, atau mendudukkan nabi dalam jajaran pemerintahan Makkah. Nabi menyambut tawaran berunding tersebut dengan harapan kaum Quraisy akan menerima Islam.

Dalam pembicaraan itu para pemuka Quraisy memberi tawaran harta berlimpah dan kekuasaan asal nabi menghentikan da’wahnya. Nabi menolak dengan mengatakan “Allah telah mengutusku sebagai utusan bagi kalian semua. Jika kalian menerima ajaran-ajaran yang kubawa, itu merupakan keberuntungan kalian di dunia dan akhirat. Jika menolak, aku akan bersabar hingga Allah memutuskan persoalan yang terjadi di antara aku dan kalian”.

Salah seorang tokoh Quraisy lalu mengajukan permintaan kepada Nabi SAW untuk membuat konsensus agar beliau tidak lagi melecehkan tuhan-tuhan mereka sehingga mereka pun tidak melecehkan tuhan yang nabi sembah. Jika Tuhan yang disembah orang-orang Quraisy lebih baik dari tuhan yang nabi sembah, maka mereka mendapat kebaikan. Jika tuhan yang nabi sembah lebih baik dari yang mereka sembah, nabi akan mendapat kebaikan darinya.

Dengan demikian nabi harus menyembah tuhan-tuhan mereka dan mereka pun akan menyembah Allah.

Menanggapi hal itu nabi menjawab seperti tercantum dalam surat109-Al-Kafirun “Aku tidak akan menyembah apa yang kalian sembah. Kalian pun bukanlah orang-orang yang menyembah apa yang aku sembah. Bagi kalian agama kalian. Bagi kami agama kami”.

“MUHAMMAD THE MESSENGER”- Abdurrahman Asy-Syarqawi

Kisah Rasulullah Islamnya Hamzah, sang Jagoan Penunggang Kuda



Di masa awal da’wah Islam kaum muslimin harus menghadapi tantangan berat berupa ancaman dan siksaan dari pemerintah Quraisy-Makkah.

Jumlah kaum muslimin yang terus bertambah membuat petinggi Makkah mengambil langkah lebih tegas. Mereka akan membunuh para budak dan menyiksa nabi SAW. Orang yang ditugaskan memukuli Nabi harus dari kalangan Bani Hasyim yang memiliki kedudukan, banyak pendukungnya serta ditakuti pengikut Nabi.

Hamzah adalah sosok Bani Hasyim yang sangat ditakuti namun ia lebih suka foya-foya dan berburu daripada mengurusi keponakannya, Muhammad SAW. Akhirnya diputuskan pemukulan nabi dilakukan oleh Abu Jahal.

Langkah awal yang dilakukan adalah menyuruh orang-orang melempari nabi dengan batu dan meneriaki beliau “pembohong besar”, “orang gila”, “tukang sihir”. Nabi SAW merasakan itu semua sebagai tantangan berat.

Saat Beliau sedang memikirkan masalah tersebut di sebuah tempat rindang sambil berusaha menahan tangis, datang Abu Jahal. Dengan bersungut-sungut Abu Jahal mencaci-maki nabi habis-habisan, sementara orang-orang menertawakan beliau. Setelah puas Abu Jahal pergi ke Ka’bah.

Seorang budak perempuan yang melihat peristiwa itu menceitakannya kepada Hamzah. Mendengar hal tersebut Hamzah marah lalu bergegas menemui Abu Jahal di Ka’bah, kemudian memukul Abu Jahal dengan keras hingga terjengkang. Teman-teman Abu Jahal segera melindunginya dari serangan Hamzah berikutnya. Abu Jahal berkata “Tinggalkan saja Hamzah, aku memang telah mencaci maki kemenakannya”.

Hamzah kemudian menemui nabi dan menyatakan masuk Islam. Masuk Islamnya jagoan penunggang kuda Quraisy, Hamzah bin Abdul Mutholib, membuat pengikut nabi lebih disegani. Abu Jahal pun menjadi tidak berdaya melakukan tekanan terhadap Rasulullah SAW.

“MUHAMMAD THE MESSENGER”-Abdurrahman Asy-Syarqawi

Wednesday, November 27, 2013

Kisah Rasulullah Di Rumah Arqam Nabi SAW Mengajarkan Islam



Di masa awal da’wah Islam di Makkah, Abu Bakar adalah sahabat yang sangat berperan membantu perjuangan da’wah nabi SAW.

Abu Bakar banyak melakukan pendekatan pada sahabat-sahabatnya sesama bangsawan dan pemuka Makkah. Utsman bin Madh’un, seorang pemikir terkemuka dan tergolong kaya di Makkah, dan Arqom bin Abi Arqom termasuk di antara mereka yang masuk Islam.

Jumlah kaum muslimin semakin bertambah; terdiri dari budak, buruh, rakyat miskin, wanita-wanita papa serta beberapa cendekiawan dan pedagang kaya.

Rumah nabi SAW yang kecil tidak lagi memadai untuk pertemuan-pertemuan kaum muslimin. Arqom mengusulkan pertemuan diadakan di rumahnya yang luas di Bukit Shofa dan lokasinya berada di luar jangkauan para elit Quraisy.

Kaum muslimin berkumpul di rumah Arqom setiap malam dimana nabi menyampaikan ajaran Islam dan seruan-seruan. Nabi menyampaikan agar kaum muslimin tidak menyembah patung-patung Ka’bah. Nabi juga melarang mereka menyerahkan persembahan-persembahan dan kurban-kurban untuk bangsawan Quraisy. Nabi melarang thowaf dan ritual lainnya di Ka’bah tanpa berpakaian, melarang usaha prostitusi serta melarang berkata cabul kasar dan berzina.

Para pedagang tidak lagi khawatir setelah nabi menyatakan bahwa da’wah Islam tidak akan menutup Makkah dari rombongan para saudagar dan tidak akan mengubah musim haji. Para saudagar itu tidak memiliki kepentingan dengan hewan persembahan dan kurban jamaah haji. Kepentingan mereka adalah berdagang saat musim haji tiba.

“MUHAMMAD THE MESSENGER” -Abdurrahman Asy-Syarqawi

Kisah Rasulullah Hasil Pertemuan para Petinggi Mekah soal Da’wah Nabi SAW



Da’wah awal Nabi Muhammad SAW di Makkah semakin mengkhawatirkan para petinggi Makah. Mereka kemudian mengadakan pertemuan yang dipimpin langsung Abu Sufyan.

Pertemuan itu menghasilkan keputusan; pertama, ajaran Muhammad sebagai ajaran terlarang. Kedua, pemerintah Makkah menetapkan akan membunuh para budak dan majikan yang mengikuti ajaran Muhammad. Ketiga, melucuti kehormatan, memusnahkan harta kekayaan dan menghancurkan usaha dagang para saudagar yang mengikuti ajaran Muhammad. Keempat, mengerahkan para tokoh masyarakat dan para jagoan penunggang kuda untuk merintangi setiap orang yang memeluk ajaran Muhammad.

Namun nabi terus berda’wah dan ajaran Islam terus meluas. Maka pemerintah Makkah mulai menyiksa kalangan lemah dan rakyat jelata yang masuk Islam. Salah satunya adalah Bilal bin Rabah yang disiksa majikannya Umayyah bin Kholaf Al Juhami. Bilal dilempar ke padang pasir, disiksa di bawah terik matahari. Bilal tetap teguh pada imannya.

Melihat kenyataan memilukan tersebut nabi memberikan kelonggaran kepada para budak yang disiksa agar mengikuti yang diperintahkan majikan mereka sekadar untuk menyelamatkan diri, serta menyuruh mereka bersabar.

Nabi khawatir akan banyak orang takut masuk Islam setelah melihat penyiksaan itu. Beliau membahas persoalan tersebut dengan istrinya Siti Khodijah dan Abu Bakar.

Akhirnya Abu Bakar memutuskan memerdekakan para budak termasuk Bilal dan enam budak lainnya. Banyak orang mengejek Abu Bakar yang dianggap membuang-buang harta karena membeli budak-budak lemah yang tidak menguntungkan. Namun keberanian Abu Bakar tersebut membangkitkan semangat orang-orang lemah juga sahabat-sahabatnya sesama saudagar yang masuk Islam untuk membebaskan para budak.

“MUHAMMAD THE MESSENGER”- Abdurrahman Asy-Syarqawi

Tuesday, November 26, 2013

Kisah Rasulullah Merayu Abu Thalib agar Menyerahkan Nabi untuk Dibunuh



Di tengah perjuangan awal da’wah Islam, paman Nabi Muhammad SAW, Abu Tholib, pernah meminta nabi untuk menghentikan da’wah Islam di Makkah demi keselamatan bersama.

Permintaan tersebut membuat sesak dada beliau. Nabi khawatir permintaan pamannya merupakan ketidakmampuannya melindungi keselamatan beliau sehingga bermaksud melepaskan dan menyerahkan beliau kepada orang-orang Qurasiy.

Abu Tholib menyangkal dugaan itu dan meyakinkan nabi bahwa ia tidak akan menyerahkan beliau kepada siapapun dan membebaskan nabi untuk terus berda’wah.

Sementara itu sekelompok elit Quraisy berusaha membujuk Abu Tholib agar mau melepaskan hubungan Bani Hasyim dengan kemenakannya. Mereka menemui Abu Tholib dengan membawa seorang pemuda Quraisy yang tampan, Amr bin Walid.

Mereka ingin menukar Nabi dengan pemuda itu dan menyarankan Abu Tholib agar mengangkat Amr sebagai anak. Mereka meminta Abu Tholib menyerahkan Nabi untuk dibunuh. Alasannya, nabi telah menyalahi agama nenek moyang mereka dan memecah belah persatuan dan kesatuan kaum Quraisy.

Abu Tholib marah mendengar tawaran itu dan berkata, “Betapa buruk apa yang kalian tawarkan padaku. Apakah kalian akan memberikan anak kalian untuk diberi makan sedangkan aku harus menyerahkan anakku untuk kalian bunuh?. Demi Allah, ini adalah sesuatu yang tidak boleh terjadi selamanya”.

Sikap Abu Tholib tersebut membuat Bani Hasyim terpecah menjadi menjadi dua kubu yaitu yang mendukung dirinya dan nabi, dan kubu yang mendukung Abu Lahab.

Parabudak dan fakir berada di pihak Abu Tholib, sementara kalangan elit Quraisy mendukung Abu Lahab. Sementara itu para elit Quraisy terus mencari langkah tepat dan preventif atas menyebarnya da’wah Islam.

“MUHAMMAD THE MESSENGER” -Abdurrahman Asy-Syarqawi

Kisah Rasulullah Suami Istri Pengganggu Nabi SAW


Di masa awal da’wah Nabi Muhammad SAW di Makkah, permusuhan yang ditunjukan Abu Lahab dan istrinya semakin menjadi-jadi.

Suatu hari nabi pergi menemui sahabatnya, Abu Bakar. Di perjalanan tiba-tiba beliau melihat duri-duri berserakan. Tidak jauh dari tempat itu istri Abu Lahab, Ummu Jamil, dalam dandanan mencolok berdiri angkuh, mengusir Nabi SAW dengan sorot mata sinis.

Bila nabi dapat melalui jalan yang ditebari duri-duri itu, Ummu Jamil menyuruh budak-budaknya melempari beliau dengan kotoran, sambil tertawa dan mengejek beliau. Abu Lahab dan istrinya, Ummu Jamil, berkata “Ini dia anak yatim miskin yang bermaksud melucuti bangsawan dari kedudukan mereka yang tinggi”.

Nabi menceritakan perlakuan Abu Lahab dan istrinya kepada Abu Bakar. Nabi juga menceritakan soal putrinya, Ruqoyah, yang dicerai oleh suaminya, Utbah bin Abu Lahab.

Abu Bakar menceritakan hal ini kepada Utsman bin Affan yang sebenarnya menaruh hati kepada Ruqoyah sejak lama tetapi kalah cepat oleh Utbah. Mengetahui hal itu Nabi SAW mendatangi Utsman dan memintanya menikahi Ruqoyah. Pernikahan pun berlangsung.

Sementara itu Ummu Jamil tidak henti-hentinya menaburi duri di setiap jalan yang akan dilalui Nabi SAW dan memerintahkan budak-budaknya melempari batu saat beliau lewat di depan rumahnya.

Di sisi lain para pembesar Quraisy berusaha menekan tindakan Abu Lahab dan istrinya itu. Karena jika sampai menyakiti nabi dikhawatirkan kelompok Bani Hasyim akan marah.

Abu Tholib, paman Nabi, adalah pemimpin Bani Hasyim. Ia dengan tegas menyatakan akan melindungi kemenakannya itu dari gangguan siapapun termasuk dari saudaranya sendiri, Abu Lahab.

“MUHAMMAD THE MESSENGER”-Abdurrahman Asy-Syarqawi

Kisah Rasulullah Kesombongan Abu Lahab di Bukit Shafa



Nabi SAW memulai misi da’wah Islam kepada kerabatnya sendiri. Saat mengumpulkan mereka di Bukit Shofa, diantara paman Nabi yang hadir adalah Abu Lahab.

Dengan suara lantang dari atas bukit Shofa Nabi SAW menyampaikan; “Sesungguhnya Allah memerintahkan aku agar memberikan peringatan kepada kerabat dekatku. Sesungguhnya aku tidak dapat memberikan keuntungan dunia dan akhirat bagi kalian kecuali kalian mau menyatakan “Laa ilaaha illallah”.

Mendengar itu meledaklah kemarahan Abu Lahab. Ia mengangkat kedua tangannya ke wajah Nabi dan dengan kasar berkata “Celakalah seluruh hari-harimu, Muhammad! Hanya untuk inikah engkau mengumpulkan kami?”.

Semua yang hadir diam menanti Nabi menjawab. Ali yang geram dengan tingkah Abu Lahab berusaha mengendalikan emosinya. Nabi lalu berkata “Muhammad tidak akan pernah bungkam terhadap orang yang menentangnya. Muhammad tidak akan pernah menerima caci maki dan penghinaan terhadap dirinya dan ajaran-ajarannya dari siapapun sekalipun dari pamannya sendiri”.

Mengenai peristiwa tersebut Allah menurunkansurat111-Al-Lahab ayat 1-5 yang mengecam keras sikap Abu Lahab.

Sejak saat itu dengan segala kekuatan yang dimiliki berupa kedudukan, kekuasaan dan kelompok, para bangsawan Makkah seperti Abu Lahab terus berupaya menangkal da’wah Nabi dengan terror dan intimidasi.

Ruqoyah, putri Nabi, salah satu korban intimidasi itu. Utbah bin Abu Lahab, suami Ruqoyah, menceraikannya. Abu Lahab sendiri memukulinya, sementara istri Abu Lahab, Ummu Jamil, merobek-robek baju Ruqoyah.

“MUHAMMAD THE MESSENGER” -Abdurrahman Asy-Syarqawi

Kisah Rosulullah Ketika Nabi Berda’wah Pertama Kali kepada Keluarganya




Setelah menerima wahyu pertama di Gua Hiro, Nabi Muhammad SAW secara diam-diam menyebarkan da’wah Islam.

Timbul keinginan nabi mengumpulkan keluarganya dari Bani Mutholib dan mengajak mereka beriman. Mereka semua diundang dan berkumpul di rumah Nabi. Namun setelah mendengarkan apa yang disampaikan Nabi, tidak seorang pun menerima ajakan itu selain Ali bin Abi Tholib.

Nabi kemudian kembali mengumpulkan kerabatnya. Kali ini beliau mengundang seluruh kelompok Bani Hasyim.

Abbas paman Nabi adalah pejabat pemerintahan Makkah yang menduduki posisi strategis. Posisi dan otoritas yang tidak akan didapat jika tidak percaya pada patung-patung Ka’bah.

Abu Lahab, salah satu paman Nabi yang kekayaannya melimpah ruah. Ia mendapatkan kekayaannya dari hasil membungakan uang, sebagaimana Abbas. Abu Lahab memiliki banyak kebun dan perternakan babi di Thoif, memproduksi arak dan kekayaannya terus berlipat saat tiba musim haji. Istri Abu Lahab, Ummu Jamil, masih kerabat Abu Sufyan, merupakan salah seorang pejabat pemerintah Makkah.

Paman Nabi yang lain, Zubair, tidak terlalu tertarik pada patung-patung berhala. Ia hanya tertarik pada foya-foya, musik, khamar dan wanita.

Hamzah, paman Nabi yang pemberani dan semasa kecilnya pernah menyusu bersama beliau, lebih terobsesi menjadi jagoan pacuan kuda di Makkah daripada memperhatikan keponakannya, Muhammad. Waktunya lebih banyak digunakan untuk berlatih berkuda.

Paman nabi yang lain, Abu Tholib, adalah seorang pria dermawan dan baik hati. Ia sangat memperhatikan kesehatan dan hubungan baik dengan kaumnya. Nabi berharap Abu Tholib mau menerima da’wah Islam bila situasinya memungkinkan. Namun saat itu tidak satupun anggota keluarga beliau yang bersedia menerima Islam kecuali Ali bin Abi Tholib.

“MUHAMMAD THE MESSENGER”- Abdurrahman Asy-Syarqawi

Monday, November 25, 2013

Kisah Rasulullah Tidak Terjebak Kontemplasi Belaka


Telah menjadi kebiasaan penduduk Makkah selama bulan Romadhon mereka mengasingkan diri keluar Makkah.

Muhammad SAW selama beberapa hari tinggal di gua Hiro, menjauh dari hiruk pikuk dan glamornya kehidupan Makkah untuk merenungkan kehidupan. Istrinya, Khodijah, akan mengutus seseorang saat merindukan suaminya dan Muhammad akan pulang ke rumah.

Saat pergi bersama Muhammad akan membuatkan kemah untuk istrinya yang lokasinya berdekatan dengan tempat ia beribadah agar tidak kerepotan pulang-pergi ke rumahnya di Makkah.

Namun Muhammad SAW tidak terjebak dalam kontemplasi belaka. Ia tetap menjalani aktivitas seperti biasa. Usai beribadah ia memerah kambing tanpa bantuan pelayan dan istrinya, atau berbelanja sendiri keperluan rumah tangga ke pasar.

Dalam perjalanannya ke pasar Muhammad SAW senantiasa tersenyum dan menyapa anak-anak yang ditemuinya. Sikap yang berbeda jauh dengan kebiasaan laki-laki seusia dirinya, 40 tahun. Terkadang Muhammad pergi bersama Ali bin Abu Tholib yang telah tinggal bersamanya sejak kecil.

Seringkali Ali menceritakan kebiasaan baik Muhammad dan istrinya kepada sahabat-sahabatnya. Misalnya Muhammad SAW memanggil budaknya dengan panggilan yang tidak merendahkan. Muhammad SAW juga akan mengingatkan istrinya agar memberi makan dan pakaian kepada budaknya dan tidak membebani mereka dengan pekerjaan-pekerjaan berat serta sesekali membantu pekerjaan mereka.

“MUHAMMAD THE MESSENGER” -Abdurrahman Asy-Syarqawi

Kisah Rasulullah Gemetar Menerima Wahyu Pertama



Seperti biasa saat bulan Romadhon tiba, Muhammad SAW bersiap-siap pergi ke Gua Hiro.

Suatu hari Muhammad SAW kembali dari Gua Hiro dengan wajah pucat, gemetar dan keringat mengucur deras. Kepada istrinya, Khadijah, Muhammad SAW menceritakan pengalaman yang sangat mengguncangkan jiwanya.

Pengalaman luar biasa turunnya wahyu pertama yang diterima nabi Muhammad SAW dan pengangkatan beliau sebagai utusan Allah.

Muhammad yang masih terguncang berkata kepada istrinya “Aku khawatir menjadi tukang tenung atau kesurupan jin”.

Khodijah menenangkan suaminya dengan mengatakan bahwa Allah tidak mungkin berbuat demikian karena ia orang yang senantiasa jujur dalam perkataan, tidak membalas keburukan dengan keburukan. Ia adalah orang yang melaksanakan tanggung jawab sebagaimana mestinya, menyambung tali persaudaraan, berbudi pekerti luhur dan tidak tergolong orang-orang yang suka berteriak di pasar, tidak merugikan harta dan diri orang lain, suka memberi makan fakir miskin dan para musafir.

Khadijah mempercayai apa yang dialami nabi Muhammad SAW. Lalu datanglah Ali bin Abi Tholib dan Zaid bin Haritsah yang juga mempercayai apa yang dialami nabi Muhammad SAW. Abu Bakar yang mendengar dari Khadijah mengenai peristiwa tidak biasa yang dialami nabi Muhammad menanyakan kepada Waraqah bin Naufal mengenai hal tersebut. Abu Bakar pun mempercayai yang dialami nabi Muhammad merupakan penetapan beliau sebagai rasul Allah.

“MUHAMMAD THE MESSENGER”- Abdurrahman Asy-Syarqawi

Kisah Rasulullah Pengaruh Keislaman Kalangan Terpandang Mekah pada Da’wah Islam



Setelah peristiwa di Gua Hiro saat Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama, beliau terus menyampaikan ajaran tersebut.

Namun di masa awal da’wah Islam ini para pengikut nabi adalah kalangan buruh dan budak-budak lemah Makkah. Kaum bangsawan Quraisy memandang remeh nabi karena para pengikutnya hanyalah para budak.

Kenyataan itu sangat tidak menggembirakan hati Abu Bakar. Karena bila pengikut Nabi berasal dari kalangan lemah, cercaan dan ejekan kaum bangsawan Makkah akan terus berlanjut.

Abu Bakar melakukan segenap upaya membantu Nabi menyebarkan da’wah Islam kepada sebagian teman yang mempercayainya seperti Utsman bin Affan, seorang bangsawan Quraisy kaya raya.

Sebenarnya Utsman sudah sejak lama mengetahui ajaran Nabi dan membenci kecongkakan teman-temannya dari kalangan bangsawan Quraisy. Ia memendam sikapnya itu sampai saat Abu Bakar menceritakan mengenai ajaran yang disampaikan nabi. Utsman mempercayainya.

Abu Bakar terus mendatangai teman-temannya dari kalangan kaya hingga berimanlah Zubair bin Awwan, Abdurrahman bin Auf, Sa’ad bin Abi Waqqosh dan Tholhah bin Abdulloh.

Zubair bin Awwam memilki kekayaan berjuta dirham. Abdurrahman bin Auf adalah saudagar yang memiliki beribu-ribu dinar, beratus-ratus unta dan kebun-kebun luas di Thoif. Sa’ad bin Abi Waqqosh adalah penunggang kuda yang tangkas dan ternama sehingga ia cukup terpandang di di Makkah walaupun tidak memiliki kekayaan berlimpah. Sementara Tholhah bin Abdulloh adalah saudagar yang kekayaannya terus meningkat dan perniagaannya terus berkembang hingga menembus Irak.

Mereka semua memiliki segalanya; harta berlimpah, posisi sosial yang berpengaruh, pengikut yang banyak, dan hati yang bersih. Karena itu tidak akan ada lagi yang berani mengejek dan meremehkan pengikut nabi dan menghina da’wah Islam.

“MUHAMMAD THE MESSENGER” Abdurrahman Asy-Syarqawi

Kisah Rasulullah Visi Dua Sahabat untuk Kemanusiaan



Muhammad SAW dan Abu Bakar bin Abi Quhafah telah menjalin persahabatan sejak muda.

Abu Bakar adalah satu-satunya pemuda Quraisy yang setia dan tulus bersahabat dengan Muhammad. Mereka memiliki impian yang sama yaitu membebaskan manusia dari penderitaan.

Keduanya juga memiliki keyakinan yang sama bahwa patung-patung yang disembah masyarakat Quraisy hanyalah batu-batu yang tidak dapat memberikan manfaat dan mudhorot kepada manusia. Mereka juga pernah berdagang bersama.

Di usia relatif muda Abu Bakar telah berhasil meraih posisi sebagai bangsawan melalui perdagangan dengan menerapkan sistem dagang yang dipraktekkan Muhammad SAW yaitu kejujuran. Mereka memendam sikap anti kepada para bangsawan Quraisy yang sewenang-wenang dan mendambakan terciptanya keadilan. Kesamaan-kesamaan itu menyatukan persahabatan Muhammad SAW dan Abu Bakar.

Meski tidak bisa membaca dan menulis, dari literatur Abu Bakarlah Muhammad SAW mengetahui masalah-masalah sosial dan budaya Arab. Dari Abu Bakar pula Muhammad mengetahui suasana kehidupan dan sistem perdagangan masyarakat Quraisy yang menjadi faktor berdirinya patung-patung di sekeliling Ka’bah.

Setiap tahun berhala-berhala itu menarik ribuan orang Arab dari berbagai penjuru untuk menunaikan ibadah haji. Para Peziarah dan pedagang membayar pajak kepada bangsawan Quraisy dan meramaikan musim haji dengan perdagangan. Dari sinilah kekayaan para bangsawan Quraisy terus bertambah. Tetapi di sisi lain ketimpangan sosial semakin tajam. Orang kaya semakin menumpuk kekayaannya sementara yang miskin semakin menderita.

Demikianlah gambaran situasi sosial di Mekah yang membuat resah dua sahabat, Muhammad SAW dan Abu Bakar.

“MUHAMMAD THE MESSENGER” -Abdurrahman Asy-Syarqawi

Sunday, November 24, 2013

Kisah Rasulullah Simpati karena Jujur dan Bertanggung Jawab



Saat Muhammad SAW bekerja membawa barang dagangan milik pebisnis wanita Khodijah binti Khuwailid, mulailah terjalin kedekatan di antara keduanya.

Seorang budak Khodijah yang menemani Muhammad bercerita bahwa banyak orang menyukai Muhammad, termasuk para wanita karena ia jujur, pemberani dan tampan. Mendengar itu Khadijah semakin menyukai Muhammad SAW dan berharap ia datang melamar.

Diam-diam Khodijah menyuruh pembantunya Nafisah untuk melakukan penjajakan. Nafisah menanyakan mengapa Muhammad tidak segera mencari pendamping hidup. Dengan pesimis Muhammad SAW mengatakan siapakah wanita yang mau menerima orang upahan tak berharta seperti dirinya. Nafisah langsung menjawab ada, Khadijah.

Muhammad terkejut mendengarnya. Dijelaskan bahwa Khadijah menaruh simpati kepada Muhammad karena sikapnya yang bertanggung jawab, lemah lembut, dan jujur.

Setelah bermusyawarah, Nafisah mengatakan akan mengurus semuanya. Lalu Nafisah menyampaikan kabar kepada Khodijah bahwa Muhammad bersedia menikah dengannya walaupun awalnya enggan karena perbedaan status ekonomi.

Khodijah kemudian mengutus kurir menyampaikan lamarannya kepada Muhammad. Muhammad pun kemudian pergi bersama semua pamannya menemui Khuwailid bin Asad, ayah Khodijah.

Awalnya Khuwailid menolak Muhammad karena miskin. Namun Khodijah dapat meyakinkan ayahnya bahwa ia mencari seseorang berhati tulus seperti Muhammad.

Akhirnya pernikahan dapat dilangsungkan.

Sebagai rasa syukur, Khodijah bersedekah kepada fakir miskin. Sementara Muhammad SAW demi mengobati rasa sedih karena terkenang pada ibunya, menyuruh orang mencari Halimah, ibu susunya. Muhammad SAW mengirimkan 40 ekor kambing gembala berharap Halimah tidak mengalami kelaparan seperti ibunya dulu.

“MUHAMMAD THE MESSENGER”-Abdurrahman Asy-Syarqawi

Kisah Rasulullah: Kejujuran Membuat Muhammad (SAW) Sulit Mendapat Kerja


Sejak usia sangat muda, 12 tahun, Muhammad SAW telah ikut berdagang bersama pamannya, Abu Tholib, ke Syam ( sekarang Syiria) juga ke Yaman.

Saat berdagang di Yaman, Muhammad menyaksikan para pedagang mengeruk keuntungan dengan curang yaitu mengurangi timbangan. Mereka mendapatkan keuntungan sangat besar.

Sementara mayoritas saudagar Quraisy berlaku curang dalam menghasilkan keuntungan, Muhammad SAW berdagang dengan tetap menerapkan prinsip kejujuran. Sikap ini mendapat simpati dari para pembeli sehingga ia tetap mampu menghasilkan keuntungan besar.

Muhammad bertanya-tanya mengapa para pedagang itu tidak cukup puas dengan memperoleh keutungan dari cara-cara tukar menukar yang baik dan harga yang seimbang. Kecurangan dalam berdagang bercampur aduk dengan kecurangan lainnya. Juragan-juragan memeras buruh. Sebaliknya para buruh tidak risih lagi melakukan tindakan korup. Ini sangat menggelisahkan Muhammad SAW. Selain menentang kecurangan itu beliau juga menyarankan para pedagang menyempurnakan timbangan.

Sikap Muhammad SAW tersebut mengakibatkan tak seorang pun mau menerimanya sebagai pekerja. Bagaimanapun masih ada beberapa juragan Makkah yang mencari keuntungan dengan cara-cara jujur namun jumlah mereka tidak banyak.

“MUHAMMAD THE MESSENGER” -Abdurrahman Asy-Syarqawi

Kisah Rasulullah Muhammad (SAW): Khadijah Menggaji Muhammad (SAW) Lebih Tinggi



Setelah ibu dan kakeknya meninggal, Muhammad SAW dirawat pamannya, Abu Tholib. Abu Tholib adalah paman Muhammad yang miskin. anggota keluarganya banyak dan pendapatannya hampir tidak mencukupi kebutuhan hidup.

Suatu hari persediaan makanan di rumah Abu Tholib mulai habis. Seluruh anggota keluarga mencari pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan. Sementara paman-paman Muhammad yang lain hidup berkecukupan seperti Abu Lahab.

Saat itu Abu Tholib mengatakan kepada Muhammad, Khodijah binti Khuwailid, seorang saudagar kaya raya telah mengupah beberapa orang untuk membawa barang dagangannya ke Syam.
Menurut Abu Tholib, Khodijah pasti akan mendahulukan Muhammad jika ia menemuinya karena orang-orang telah mengetahui soal kejujuran Muhammad.

Muhammad mengatakan sebenarnya ia juga ingin menjual barang dagangan Khodijah namun enggan menawarkan diri. Muhammad berharap ada kurir Khodijah menawarkan pekerjaan itu. Di lain pihak Khodijah telah mendengar soal kejujuran Muhammad dan ia pun berharap Muhammad mau memasarkan barang dagangannya.

Mengetahui Muhammad enggan menawarkan diri, Khodijah mengutus seorang kurir kepada Muhammad mengenai keinginannya itu. Muhammad SAW menerima tawaran Khodijah membawa barang dagangannya ke Syam. Khodijah memberi imbalan jauh lebih tinggi dibandingkan kepada orang lain.

Sukses membawa membawa keuntungan besar dari Syam dengan tetap menerapkan prinsip kejujuran dalam berdagang. Khadijah terus menjalin kerja sama dengan Muhammad.

Selain ke Syam perjalanan dagang pun dilakukan ke Yaman saat musim panas. Khadijah saat itu berusia 40tahun. Ia sudah menikah dua kali dengan saudagar dari kalangan bangsawan Mekah namun kedua suaminya itu meninggal dunia.

“MUHAMMAD THE MESSENGER”-Abdurrahman Asy-Syarqawi

Kisah Rasulullah Muhammad (SAW) Masa Kecil yang Menantang


Muhammad SAW telah menjadi yatim piatu sejak usia 6 tahun. Sepeninggal ibunya ia dirawat kakeknya, Abdul Mutholib, yang sangat menyayangi cucunya itu.

Abdul Mutholib memiliki kebiasaan duduk seharian di dekat Ka’bah di atas sebuah batu berlapis karpet. Tidak seorang pun berani duduk di tempatnya termasuk putra-putranya yang memilih duduk di sekeliling alas tersebut.

Suatu hari Muhammad kecil melompat ke alas karpet itu lalu duduk diatasnya. Paman-pamannya segera mengambil dan menurunkan Muhammad. Namun Abdul Mutholib memerintahkan mereka membiarkan Muhammad duduk di atas karpetnya sambil mengelusnya. Abdul Mutholib senang melihat Muhammad kecil tertawa riang bersenda gurau bersama pamannya, Zubair.

Namun tidak lama kemudian Abdul Mutholib wafat. Sebelum wafat ia memanggil 10 putranya dan berwasiat agar memelihara, merawat serta mendidik Muhammad. Abdul Mutholib menunjuk Abu Tholib, satu-satunya saudara kandung ayah Muhammad, Abdulloh.

Dibanding putra-putra Abdul Mutholib yang kaya seperti Abu Lahab, Abu Tholib hidup dalam kemiskinan. Pendapatan Abu Tholib dari dagang hampir tidak mencukupi kebutuhan anggota keluarganya yang cukup banyak. Sehingga anak-anaknya yang masih kecil terpaksa bekerja begitupun Muhammad.

Ia menggembala kambing, mencari rumput menjadi buruh kasar pengangkut batu. Pada usia 12 tahun untuk pertama kalinya Muhammad SAW ikut Abu Tholib berdagang ke Syam.

Dapat dibayangkan di usia masih kanak-kanak Muhammad SAW sudah ditempa berbagai tantangan hidup termasuk berdagang ke tempat yang sangat jauh dari Mekah di semenanjung Arab ke Syam yang meliputi wilayah Syria dan sekitarnya.

“MUHAMMAD THE MESSENGER” -Abdurrahman Asy-Syarqawi

Saturday, November 23, 2013

Kisah Muhammad (SAW) Kecil yang Mandiri

 
 
Muhammad SAW lahir pada musim panas 12 Robi’ul Awal tahun Gajah, 20 April 570-Masehi. Sebagaimana kebiasaan wanita Arab, Muhammad tidak menyusu pada ibunya melainkan orang lain. Yang pertama kepada Tsuwaibah, budak milik anak lelaki Abu Lahab. Tidak lama Muhammad disusukan kepada Halimah, wanita Bani Sa’ad.

Pada tahun-tahun paceklik biasanya wanita-wanita Bani Sa’ad berduyun-duyun ke Makkah mencari pekerjaan sebagai inang. Abdul Mutholib menawarkan Muhammad kepada beberapa wanita, namun tak seorang pun menerima tawaran itu karena Muhammad anak yatim, sementara umumnya wanita inang berharap imbalan besar dari ayah sang anak.

Parakafilah Bani Sa’ad hampir pulang namun Halimah belum mendapatkan bayi. Akhirnya Halimah terpaksa mengambil Muhammad karena malu pada teman-temannya bila kembali tidak membawa bayi susuan.

Muhammad menyusu pada Halimah hingga mencapai usia sekitar dua tahun. Tetapi Abdul Mutholib tidak ingin memulangkannya hingga usia Muhammad limatahun agar ia belajar berkata-kata dan terbiasa mendengarkan bahasa Arab yang fasih. Bersama keluarga susuannya, Muhammad menggembala kambing. Usia limatahun Muhammad kembali ke Makkah dan tinggal bersama ibunya Aminah.

Satu saat Muhammad diajak mengunjungi pamannya di perkampungan antara Makkah dan Yatsrib. Aminah hanya tinggal sebentar dan dalam perjalanan kembali ke Makkah. Aminah sakit sebelum akhirnya meninggal.

Muhammad kecil menjadi yatim piatu pada usia 6 tahun. Ia tidak pernah melihat ayahnya dan kini ditinggal wafat ibunya.

“MUHAMMAD THE MESSENGER” -Abdurrahman Asy-Syarqawi

Sunday, November 17, 2013

Alamat dan No Telepon Hotel di Bandung

 
 
Hotel Bintang Lima di Bandung:

* Hotel Grand Aquila
Jl. DR. Junjunan No. 116 Bandung - 40161
Telp. +62 22 2039280
Fax. +62 22 2039282
Email. reservation@aquila-international.com

* Hotel Grand Preanger
Jl. Asia Afrika No. 116 Cibeunying, Bandung - 40111
Telp. +62 22 4231631
Fax. +62 22 4230034
Email. info@preanger.aerowisata.com

* Hotel Hyatt Regency Bandung
Jalan Sumatera no. 51, P.O. Box 1431 Cibeunying, Bandung - 40014
Telp. +62 22 421 1234
Fax. +62 22 421 0380
Email. bandung.reservation@hyattintl.com

* Hotel Sheraton Bandung Hotel & Tower
Jl. Ir. H. Juanda No. 390 Cibeunying, Bandung - 40135
Telp. +62 22 2500303
Fax. +62 22 2500301
Email. reservations-bandung@sheraton.com

* Hotel Green Hill Universal
Jl. Dr. Setiabudhi No. 376 Bandung - 40143
Telp. +62 22 2010388
Fax. +62 22 2014525
Email. info@ghuniversalhotel.com

* Hotel Hilton
Jl. HOS Tjokroaminoto No. 41 - 43 Bojonagara, Bandung - 40171
Telp. +62 22 8606 6888
Fax. +62 22 86066999
Email. reservations.bandung@hilton.com

Hotel Bintang Empat di Bandung:

* Hotel The Ardjuna Boutique
Jl. Ciumbuleuit No. 152 Bandung 40142
Telp. +62 22 2031328
Email. reservation@theardjunahotels.com

* Hotel Citra Cikopo
Jl. Otista No. 16 - Bandung

* Hotel Holiday Inn
Jl. Ir. H. Juanda No. 31 Bandung Bandung 40166
Telp. +62 22 4211333
Email. bchibid@bdg.centrin.net.id

* Hotel Horison
Jl. Pel. Pejuang No. 121 Bandung 40264
Telp. +62 22 7305000
Email. reservation@horisonbandung.com

* Hotel Jayakarta Suite
Jl. Ir. H. Juanda No. 381 Bandung 40135
Telp. +62 22 2505888
Email. bandung@jayakartahotelsresorts.com

* Hotel Panghegar
Jl. Merdeka No. 2 Bandung 40113
Telp. +62 22 4233386
Email. hp@hotelpanghegar.com

* Hotel Papandayan
Jl. Gatot Subroto No. 83 Bandung 40262
Telp. +62 22 7310799
Email. webmaster@papandayanhotel.co.id

* Hotel Permata Internasional
Jl. Leumah NeundeutNo. 7 Bandung

* Hotel Savoy Homan
Jl.Asia Afrika No.112 Bandung 40261
Telp. +62 22 4211333
Email. savoy@bdg.centrin.net.id

* Hotel Grand Pasundan
Jl.Peta No.147-149 Lingkar Selatan Bandung 40233
Telp. +62 22 6043135
Email. marketing@grandpasundan-hotel.com

* Hotel Aston Bandung Hotel
Jl.Braga No.99-101 Bandung 40111
Telp. +62 22 84460000
Email. info@astonbandung.com

* Hotel Arion Swiss
Jl. Otto Iskadardinata No. 16 Bandung 40171
Telp. +62 22 4240000
Email. reservation@arion-swiss-belhotel.com

* Hotel Garden Permata
Jl. Leumbah Neundeut No. 7 Bandung 40164
Telp. +62 22 2011000
Email. marketing@permatabidakara.com

* Hotel Novotel
Jl. Cihampelas No. 23-25 Bandung 40171
Telp. +62 22 4211001
Email. reservation@novotelbandung.com

* Hotel Grand seriti
Jl. Hegarmanah No. 9-15 Bandung 40141
Telp. +62 22 2041682
Email. admin@grand-seriti.com

* Hotel The Majesty
Jl. Dr. Setiabudhi No. 130 - 134 Bandung 40141
Telp. +62 22 2044008
Email. info@bandungintiresidence.com

* Hotel Galeri Ciumbuleuit
Jl. Ciumbuleuit No. 42A Bandung 40142
Telp. +62 22 82062000
Email. sales@galericiumbuleuithotel.com

* Hotel Grand Setiabudhi
Jl. Dr. Setiabudhi No. 130-134 Bandung 40141
Telp. +62 22 2044002
Email. sales@grandsetiabudihotel.com

Hotel Bintang Tiga di Bandung:

* Hotel The Cipaku Garden
Jl.Cipaku II/2 Bandung 40143
Telp. +62 22 2010221
Email. reservation@cipakugardenhotel.com

* Hotel Endah Parahyangan
Jl. Raya Cibeureum No. 22 Bandung

* Hotel Geulis
Jl. Ir. H .Juanda No. 129 Bandung 40135
Telp. +62 22 250777
Email. geulis129@bdg.centrin.net.id

* Hotel Graha Santika
Jl. Sumatera No. 52-54 Bandung 40115
Telp. +62 22 4203009
Email. bandung@santika.com

* Hotel Gumilang Regency
Jl. DR Setia Budhi No. 323-325 Bandung
Telp. +62 22 2012618
Email. gumilangregency@bdg.centrin.net.id

* Hotel Imperium
Jl. DR. Rum No. 3 Bandung

* Hotel Istana
Jl. Lembong No. 44 Bandung

* Hotel Malya
JJl. Rancabentang No. 56-58 Ciumbuleuit Bandung 40142
Telp. +62 22 2030333
Email. reservation@malyabandung.com

* Hotel Mutiara
Jl. Kebon Kawung No. 60-62 Bandung 40171
Telp. +62 22 4200333
Email. info@mutiarahotel.com

* Hotel Nalendra
Jl. Cihampelas No. 225-229 Bandung 4013
Telp. +62 22 2038703
Email. hotelnalendra_bdg@yahoo.co.id

* Hotel Panghegar
Jl. Merdeka No. 2-4 Bandung

* Hotel Perdana Wisata
Jl. Jend. Sudirman No. 21 Bandung 4024
Telp. +62 22 4238238
Email. hpw@bdg.centrin.net.id

* Hotel Sheraton Inn
Jl. Ir.H. Junda No. 390 Bandung

* Hotel Sukajadi
Jl. Sukajadi No. 174 - 176 Bandung 40161
Telp. +62 22 2033888
Email. info@sukajadihotel.com

* Hotel Topaz Galleri
Jl. Dr. Djunjunan No.153 Bandung 40173
Telp. +62 22 6020550
Email. topas@topas-hotel.com

* Hotel Trio
Jl. Gardujati No. 55-61 Bandung 40181
Telp. +62 22 4203779

* Hotel Kumala
Jl. Asia Afrika No. 140 Bandung 40261
Telp. +62 22 4204370
Email. kyoichi_some@plasa.com

* Hotel Perdana Wisata
Jl. Jend. Sudirman No. 21 Bandung 40241
Telp. +62 22 4238238
Email. hpw@bdg.centrin.net.id

* Hotel Bilique
Jl. Sersan Bajuri No. 100 Bandung 40154
Telp. +62 22 2011330
Fax. 0 212 291 20 27
Email. info@bilique

* Hotel The Cipaku Garden
Jl.Cipaku II/2 Bandung 40143
Telp. +62 22 2010221
Email. reservation@cipakugardenhotel.com

* Hotel Banana Inn Grand
Jl. Setiabudhi No. 191 Bandung 40153
Telp. +62 22 2005479
Email. admin@banana-inn.com

* Hotel Mitra
Jl. Supratman No. 98 Bandung 40122
Telp. +62 22 7207245
Email. marketing@mitrahotel.com

* Hotel Concordia
Jl. Kiputih No. 2 Bandung 40142
Telp. +62 22 2041379, 2032661, 2034149
Email. bp.bumisangkuriang@yahoo.com

* Hotel Planet
Jl. Otto Iskandardinata No. 3 Bandung 40117
Telp. +62 22 4266288
Email. info@vuepalacehotel.com

* Hotel Lingga
Jl. Soekarno Hatta No. 464 Bandung 40266
Telp. +62 22 7562980
Email. info@linggahotel.net

* Hotel Le Aries
Jl. Cibogo No. 11 Bandung 40164
Telp. +62 22 2007408
Email. all4u.christ@gmail.com

* Hotel Wirton Dago
Jl. Ir. H. Djuanda No. 395 Bandung 40135
Telp. +62 22 2509090
Email. info@theluxton.com

* Hotel Bali World Plaza
Jl. Soekarno Hatta No. 713 By - Pass Timur Bandung 40286
Telp. +62 22 7332088
Email. marketing@baliworldhotel.com

* Hotel Dago Paradise
Jl. Ir. H. Juanda No. 8 - 20 Bandung 40115
Telp. +62 22 4220700 Ext. 7303
Email. reservation@theluxton.com

* Hotel Enhaii
Jl. Dr. Setiabudhi No. 186H Bandung 40141
Telp. +62 22 2011797
Email. enhaii_hotel@yahoo.com

  Hotel Bintang Dua di Bandung:

* Hotel Abadi Hotel
Jl. D.R Setia Budhi No. 287 Bandung

* Hotel Anggrek
Jl. R.E Martadinata No. 15-17 Bandung

* Hotel Bumi Asih
Jl. Cimalaya No. 1 Bandung

* Hotel Cemerlang
Jl. H.O.S. Cokroaminoto No. 45 (d/h Jl. Pasirkaliki) Bandung 40171
Telp. +62 22 6071383
Email. reservation@hotelcemerlang.com

* Hotel De'qur
Jl. Dipatiukur No. 27 Bandung
Telp. +62 22 250353
Email. info@preanger.aerowisata.com

* Hotel Kedaton
Jl. Suniaraja No. 14 Bandung

* Hotel New Naripan
Jl. Naripan No. 31-33 Bandung

* Hotel Patra Jasa
Jl. Ir.H. Juanda No. 132 Bandung

* Hotel Pondok Sani Rosa
Jl. Hegarmanah No. 4 Bandung

* Hotel Provence Guest House
Jl. Geger Kalong Wetan No. 11 Bandung

* Hotel Royal Merdeka
Jl. Merdeka No. 35 Bandung

* Hotel Royal Palace Hotel
Jl. Lembong No. 21 Bandung

* Hotel Talaga Sari
Jl. DR.Setia Budhi No. 269 Bandung

* Hotel Baltika City
Jl. Jend. Gatot Subroto No. 38 Bandung 40262
Telp. +62 22 7313331; 7319789
Email. aquila@indo.net.id

* Hotel New Sany Rosa
Jl. Hegarmanah No. 4 Bandung 40141
Telp. +62 22 2033562
Fax. + 62 22 2031759
Email. hikarimd@cbn.net.id

* Hotel De'qur
Jl. Dipatiukur No. 27 Bandung 40132
Telp. +62 22 2503536
Email. info@preanger.aerowisata.com

Hotel Bintang Satu di Bandung:

* Hotel Guntur
Jl. Otto Iskandardinata No. 20 Bandung 40171
Telp. +62 22 4203763

* Hotel Royal Dago Inn
Jl. Ir.H. Juanda No100 Bandung



Sumber:alamattelepon.blogspot.com

Thursday, November 14, 2013

TANDA-TANDA KEMATIAN



Allah telah memberi tanda kematian seorang muslim sejak 100 hari, 40 hari, 7 hari, 3 hari dan 1 hari menjelang kematian.

Tanda 100 hari menjelang ajal :
Selepas waktu Ashar (Di waktu Ashar karena pergantian dari terang ke gelap), kita merasa dari ujung rambut sampai kaki menggigil, getaran yang sangat kuat, lain dari biasanya, Bagi yang menyadarinya akan terasa indah di hati, namun yang tidak menyadari, tidak ada pengaruh apa-apa.

Tanda 40 hari menjelang kematian :
Selepas Ashar, jantung berdenyut-denyu t. Daun yang bertuliskan nama kita di lauh mahfudz akan gugur. Malaikat maut akan mengambil daun kita dan mulai mengikuti perjalanan kita sepanjang hari.

Tanda 7 hari menjlang ajal :
Akan diuji dengan sakit, Orang sakit biasanya tidak selera makan. Tapi dengan sakit ini tiba-tiba menjadi berselera meminta makanan ini dan itu.

Tanda 3 hari menjelang ajal :
Terasa denyutan ditengah dahi. Jika tanda ini dirasa, maka berpuasalah kita, agar perut kita tidak banyak najis dan memudahkan urusan orang yang memandikan kita nanti.

Tanda 1 hari sebelum kematian :
Di waktu Ashar, kita merasa 1 denyutan di ubun-ubun, menandakan kita tidak sempet menemui Ashar besok harinya.
Bagi yang khusnul khotimah akan merasa sejuk di bagian pusar, kemudian ke pinggang lalu ketenggorokan, maka dalam kondisi ini hendaklah kita mengucapkan 2 kalimat syahadat.

Sahabatku yang budiman, subhanAllah, Imam Al-Ghazali, mengetahui kematiannya. Beliau menyiapkan sendiri keperluannya, beliau sudah mandi dan wudhu, meng-kafani dirinya, kecuali bagian wajah yang belum ditutup. Beliau memanggil saudaranya Imam Ahmad untuk menutup wajahnya. SubhanAllah. Malaikat maut akan menampakkan diri pada orang-orang yang terpilih. Dan semoga kita menjadi hamba yang terpilih dan siap menerima kematian kapanpun dan di manapun kita berada. Aamiin.

Tuesday, November 12, 2013

Orang-orang Sukses di Dunia


1.KESUKSESAN tidak ada kaitannya dengan USIA Anda!
-Nelson Mandela, jadi presiden usia 76 tahun
-Steve Jobbs, jutawan usia 21 tahun
-Kolonel Sanders (KFC), mulai bisnis umur 65 tahun
-Winston Churchill, banyak gagal dan hambatan, baru jadi PM Inggris usia 52 tahun.
-Bill Gates, terkaya di dunia usia 41 tahun

2.KESUKSESAN Tidak ada kaitannya dengan Suku, Agama, Bangsa, Warna Kulit Dan Keturunan.
-Obama : Presiden Amerika Serikat saat ini.
-Jenderal Colin Powell, Martin Luther King : kulit hitam
-Confusius: anak yatim di Cina
-Charles Dickens : penulis cerita kanak-kanak Inggris, menulis di gudang, banyak naskahnya dibuang ke tong sampah oleh editornya.

3.KESUKSESAN Tidak ada kaitannya dengan (Cacat) FISIK.
-Hellen Keller: tuna netra, tuna rungu, penulis dan pendidik terkenal dunia.
-Shakespeare: cacat kaki, penulis novel.
-F.D. Roosevelt: terkena polio, presiden 32 AS.
-Beethoven: tuna rungu, komposer musik.
-Napoleon Bonaparte : sangat pendek, wajah tidak menarik, pemimpin pasukan penakluk Eropa.
-Anthony Robbins: Lulusan SMA, kegemukan, merubah persepsi tentang penampilan dan cara diet, menjadi langsing, motivator terkenal dunia.

4.KESUKSESAN Tidak ada kaitannya Dengan TINGKAT PENDIDIKAN.
-Thomas Alfa Edison : pendidikan SD, 2000 paten.
-Li Ka Shing: berhenti sekolah umur14 tahun, orang terkaya di Hongkong.
-Henry Ford : tidak pernah duduk di bangku sekolah
-The Wright Brother : orang biasa dan tidak berpendidikan tinggi, menciptakan pesawat terbang pertama di dunia.
-Bill Gates, orang terkaya didunia memulai bisnis setelah lulus SMA.

5.KESUKSESAN Tidak Ada Kaitannya Dengan LATAR BELAKANG KELUARGA.
-Andrew Carnegie : bekerja usia 13 tahun, keluarga sangat miskin, menjadi Raja Besi Baja dunia.
-Walt Disney : usia 20 tahun pemuda miskin dan tidak terkenal, usia 30 tahun jadi usahawan terkenal.

Sunday, November 10, 2013

Alamat dan No telepon Taksi di Bandung



Blue Bird Taksi
Alamat: Jl. Terusan Buah Batu . Telp: (+62-22) 756-1234
Alamat: Jl. Cipagalo . Telp: (+62-22) 756-0600

Centris Taksi
Alamat: Jl. Soekarno Hatta 606-A . Telp: (+62-22) 751-2100

Flower City Taksi
Alamat: Jl Titiran 21 . Telp: (+62-22) 250-5522

Kota Kembang Taksi
Alamat: Jl. Kiaracondong 338 . Telp: (+62-22) 731-2312

Paripurna Taksi
Alamat: Jl. Bali 6 . Telp: (+62-22) 420-1000

Surya Taksi
Alamat: Jl. Kebon Jati 206 . Telp: (+62-22) 601-4247

Tirta Taksi
Alamat: Jl. Dursasana 18 . Telp: (+62-22) 603-7737

Top Taksi
Alamat: Jl. Anggrek 35 . Telp: (+62-22) 720-3713

Dhila Armada
Alamat: Jl. Dago timur No. 24A. Telp (+62-22) 2510815

Dirgantara
Alamat: Jl. Lamping No. 7. Telp (+62-22) 2035050

Gemah Ripah
Alamat: Jl. Gudang Selatan No. 22. Telp (+62-22) 4217070

Cipaganti
Alamat: Jl. Pasteur. Telp (+62-22) 70 500 000

Bandung Metropolitan 2
Alamat: Jl. Peta No. 261 40233 Telp (+62-22)7227 7227

Saturday, November 9, 2013

Karyawan Terbaik



Seorang CEO hendak mewariskan perusahaan besar kepada karyawan terbaiknya.

Untuk itu Ia memanggil seluruh karyawannya, memberikan masing" sebutir BENIH di tangannya dan berkata :
"sirami dg teratur, rawat & kembalilah setahun dari sekarang dg membawa tanaman yg tumbuh dri benih ini. Yg TERBAIK, pemiliknya akan menjadi penggantiku sbg CEO perusahaan ini."

Seorang karyawan, Toni plg k rumah. Stiap hari benih itu ia siram dg air dan diberinya pupuk. Stlh 6 bulan, d kantor smua slg membicarakan tanaman mereka. Hanya Toni yang benihnya tidak tumbuh sama sekali.

Toni merasa gagal.

Stlh 1 thn, sluruh eksekutif menghadap CEO memperlihatkan hasil benih tsb.
Toni berkata pd istrinya bhwa ia tidak akn membawa pot yg kosong,
Namun istrinya mendorong untuk menyatakan yg sebenarnya.
Toni menyadari bhw istrinya menyarankan HAL YANG BENAR

Masuk ruang meeting , Toni membawa pot kosong
Sluruh mata memandangnya kasihan.
Ktka CEO masuk ruangan Ia memandang keindahan sluruh tanaman itu , hingga akhirnya bhenti ddpan Toni yg tertunduk malu
Sang CEO memintanya k depan & menceritakan kronologisnya

Ketika ia selesai cerita, CEO berkata
"beri tepuk tangan untuk Toni , CEO yg baru"

Ia berkata
"Semua benih yang kuberikan kepada kalian , sebelumnya telah KUREBUS DENGAN AIR PANAS hingga mati & tdak mgkn tumbuh lg. Jika benih kalian dpt tumbuh, berarti kalian telah menukarnya & berbohong padaku. Kecuali Toni, hanya dia yang JUJUR"

Pesan moral :

"Tabur KEJUJURAN, menuai Kepercayaan
Tabur KETEKUNAN, menuai Kemenangan
Tabur KERJA KERAS, menuai Kesuksesan
Jangan takut menjalani jika itu BENAR"

Raih Kesuksesan dengan berbekal kejujuran dan ketulusan hati untuk meraih Masa Depan yg Cemerlang

Thursday, November 7, 2013

Kisah Nyata: MABRUR SEBELUM BERHAJI







Seorang Asep Sudrajat (61 tahun) bersama Asih, istrinya mewakili seorang yang mabrur sebelum berhaji, insya Allah. Hampir selama 20 tahun mereka menabung demi mewujudkan cita-cita mulia. Memenuhi panggilan Allah menuju tanah suci Mekah Al Mukarramah. Niat yang kuat dibuktikan dengan usaha sungguh-sungguh. Mengumpulkan sedikit demi sedikit dari hasil warung kecil mereka yang seadanya.

Rp 50. 830. 000 terkumpul sudah. Hampir mencukupi untuk ongkos haji yang 27 juta rupiah per orang, ketika itu. Hanya perlu menambah sedikit agar benar-benar pas. Menabung satu tahun lagi barangkali tercukupi.

Niat sudah lengkap. Tekad sudah bulat. Mereka akan segera mendaftar di hari-hari depan. Hari-hari berikutnya mereka semakin giat berdagang. Menyisahkan hasil meski kecil. Hingga suatu pagi mereka mendengar kabar bahwa Kang Endi, kawan karibnya sesama jamaah masjid Ash-Shabirin, mendadak sakit. Ia dirawat di RS Hasan Sadikin, Bandung. Asep pun segera menjenguknya.

Kang Endi dirawat di ruang ICU. Tumor ganas menyerang dan menjalar. Begitu diagnosis dokter. Bergidik Asep mendengarnya. Ia besarkan hati sahabatnya untuk sabar, tawakal dan berdoa.

Hari kedelapan Kang Endi dipindahkan ke ruang kelas 3. Kamar yang gelap, pengap, berbau tak sedap dan cukup berantakan.

Hari kesebelas, saat Asep di sana, seorang perawat membawa surat. Tawaran untuk operasi tumor ganas. Biayanya hampir 50 juta rupiah. Dengan ekonomi yang sangat terbatas, keluarga Kang Endi hanya bisa gigit jari. Kondisinya semakin parah. Badannya semakin kurus dan lemah. Sorot matanya redup dan tak bisa bicara. Terkulai tak berdaya. Di pinggir ranjang. Asep sahabatnya mengambil keputusan besar. Berpamitan pulang.

Sesampai di rumah, Asep menyampaikan keputusannya kepada Asih, sang istri. “ Bu, kondisi Kang Endi semakin memburuk. Bapak tidak sanggup melihat penderitaannya, “ papar Asep sambil bercerita lirih solusi yang ditawarkan pihak rumah sakit.

“ Kasihan mereka ya Pak! Kita bisa bantu apa?” Tanya Asih, iba. Trenyuh. “ Kalau ibu berkenan, bagaimana bila dana tabungan haji kita diberikan saja kepada mereka semua untuk biaya operasi?” Asep menawarkan. Asih sempat kaget. “ Diberikan? Waduh Pak, hampir 20 tahun kita menabung. Masak cita-cita ini pupus seketika dengan membantu orang lain?” tutur Asih memelas.

“ Bu, banyak orang yang berhaji tapi belum tentu mabrur di sisi Allah. Mungkin ini jalan buat kita untuk meraih keridhaan Allah. Bapak yakin, bila kita menolong saudara kita, Insya Allah, kita pun akan ditolong Allah,” nasihat Asep.

Kalimat demi kalimat dari lidah suami yang penuh wibawa itu menyirami relung hati Asih. Istri shalihah itu pun akhirnya mengangguk setuju. Esok paginya, Asep dan Asih datang ke rumah sakit. Mengajak bicara istri Kang Endi sekaligus menyerahkan uang tersebut.

Istri Kang Endi tersentak, menangis, dan tak bisa berkata apa-apa. Suasana haru menyelimuti mereka. Uang itu dibawa ke bagian administrasi. Formulir diisi. Besok paginya jam 08.00 operasi tumor pun dijalani. Alhamdulillah.

Esoknya, sebelum operasi, dokter spesialis tulang yang selama ini menangani Kang Endi sempat berbincang dengan pihak keluarga. “Doakan ya agar operasi berjalan lancar! Oh ya, kalau boleh tahu, dari mana dana operasi ini?” Tanya dokter yang tahu persis kondisi ekonomi keluarga Kang Endi.

“ Alhamdulillah. Ada seorang tetangga kami yang membantu Dok. Namanya Pak Asep,” jawab istri Kang Endi.

“ Memangnya, beliau usaha apa? Kok mau membantu dana hingga sebesar itu?” Di benak sang dokter, pastilah Asep seorang pengusaha sukses.

“ Dia cuma usaha warung kecil saja kok di dekat rumah kami. Saya sendiri nggak percaya waktu dia dan istrinya memberikan bantuan sebesar itu,” tambahnya.

Alhamdulillah. Akhirnya operasi berjalan lancar. Seluruh keluarga, dokter dan perawat merasa gembira. Kang Endi tinggal menjalani masa penyembuhan pasca operasi. Selama itu, Pak Asep masih sering menjenguknya.

Suatu hari Asep dan sang dokter yang sedang memeriksa Kang Endi pun berkenalan. Dokter memuji kemurahan hati Pak Asep. Pak Asep hanya mampu mengembalikan pujian itu kepada Allah. Dokter itu kemudian meminta alamat Asep.

Beberapa pekan berlalu, Kang Endi sudah pulang dari rumah sakit. Malam itu, Asep dan Asih tengah berada di rumahnya. Warung mereka belum lagi tutup. Tiba-tiba sebuah mobil sedan hitam berhenti di depan pagar rumah mereka. Namun Asep dan Asih tak bisa mengenali mereka. Begitu mendekat, tahulah Asep pria yang datang adalah dokter yang merawat Kang Endi. Ia datang bersama istrinya.

Asep kikuk saat menerima mereka. Seumur hidup belum pernah menerima ‘tamu besar’ seperti malam itu. Mereka pun dipersilahkan masuk. Diberi sajian ala kadarnya. Mereka terlibat pembicaraan hangat. Asep pun menanyakan maksud kedatangan mereka. Dokter mengungkapkan niat mereka bersilaturrahim seraya menyatakan keharuannya terhadap pengorbanan Asep dan istrinya. “ Kami ingin belajar ikhlas seperti Pak Asep dan Ibu,” ungkap sang dokter penuh perasaan. Asep mengelak. Merendah.

“ Pak Asep dan Ibu, saya dan istri berniat menunaikan haji tahun depan. Saya mohon doa Bapak dan Ibu agar perjalanan kami dimudahkan oleh Allah Ta’ala. Saya yakin doa orang-orang shalih seperti Bapak dan Ibu akan dikabulkan Allah,” lanjut sang dokter. Berkali-kali Asep dan Asih mengaminkan, walau ada sedikit rasa sedih dan getir. Sebab tahun depan mereka juga seharusnya bisa berangkat ibadah haji.

“ Tapi, supaya doa Bapak dan Ibu semakin dikabulkan oleh Allah, bagaimana jika Bapak dan Ibu berdoanya di tempat-tempat yang mustajab?” papar sang dokter sambil menatap Asep dalam-dalam.

Asep sempat bingung, tapi ia beranikan diri untuk bertanya” Maksud Pak Dokter?”

“ Maksud kami, izinkan saya dan istri mengajak Bapak dan Ibu untuk berhaji bersama kami dan berdoa di sana sehingga Allah mengabulkan doa kita semua,” tutur sang dokter penuh suka cita.

Asep dan Asih tiba-tiba diam. Saling berpandangan. Hening. Tak ada jawaban dari Asep dan Asih. Hanya ada derai air mata Asep dalam pelukan erat sang dokter, dan uraian tangis haru Asih dalam pelukan istri sang dokter. Dan, di ujung malam itu, tangis Asep dan Asih semakin meledak dalam sujud-sujud yang teramat syahdu dan dalam pijar-pijar syukur yang menyala indah.

***

Subhanallah wa Allhamdulillah. Tiada kata yang bisa mewakili kecuali hanya kepada keagungan Allah kita memasrahkan diri.

“ Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, nisacaya dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” ( Q. S. Muhammad : 7)

Rasulullah Saw bersabda, “ Barang siapa yang menyelesaikan kesulitan seorang mukmin dari berbagai kesulitan dunia, niscaya Allah akan memudahkan berbagai kesulitannya pada hari kiamat. Dan barang siapa yang memudahkan orang yang sedang kesulitan niscaya akan Allah mudahkan baginya di dunia dan akhirat” (HR. Muslim).

Wallahu’alam bishshowab…

(Kisah nyata dikutip dari majalah Hidayatullah)

Tuesday, November 5, 2013

Cerita "SEGELAS SUSU"


Ada seorang anak lelaki miskin yang kelaparan dan tak punya uang. Dia nekad mengetuk pintu sebuah rumah untuk minta makanan. Namun keberaniannya lenyap saat pintu dibuka oleh seorg gadis muda. Dia urung minta makanan, dan hanya minta segelas air.

Tapi sang gadis tahu, anak ini pasti lapar. Maka, ia membawakan segelas besar susu. “Berapa harga segelas susu ini?” tanya anak lelaki itu. “Ibu mengajarkan kepada saya, jangan minta bayaran atas perbuatan baik kami,” jawab si gadis. “Aku berterima kasih dari hati yang paling dalam… ” balas anak lelaki setelah menenggak habis susu tersebut.

Belasan tahun berlalu…
Gadis itu tumbuh menjadi wanita dewasa, tapi didiagnosa punya sakit kronis. Dokter di kota kecilnya angkat tangan. Gadis malang itu pun dibawa ke kota besar, di mana terdapat dokter spesialis.
Dokter Howard Kelly dipanggil untuk memeriksa. Saat mendengar nama kota asal wanita itu, terbersit pancaran aneh di mata sang dokter. Bergegas ia turun dari kantornya menuju kamar wanita tersbt. Dia langsung mengenali wanita itu.

Setelah melalui perjuangan panjang, akhirnya wanita itu berhasil disembuhkan. Wanita itu pun menerima amplop tagihan Rumah Sakit. Wajahnya pucat ketakutan, karena dia tak akan mampu bayar, meski dicicil seumur hidup sekalipun. Dengan tangan gemetar, ia membuka amplop itu, dan menemukan catatan di pojok atas tagihan… “Telah dibayar lunas dengan segelas susu …” Tertanda, dr. Howard Kelly. (dr. Howard Kelly adalah anak kelaparan yang pernah ditolong wanita tersebut.) Jangan ragu berbuat baik dan jangan mengharap balasan. Pada akhirnya, buah perbuatan akan selalu mengikuti kita.
Dan jangan pernah menghina orang yg kita lihat lemah, karena kita tidak tau nasib kita kedepan seperti apa. Dalam perjalanan hidup ini sebaiknya; "Berbuat baik, sepanjang jalan dan berbuat jelek, sekali jangan".