Monday, November 25, 2013

Kisah Rasulullah Pengaruh Keislaman Kalangan Terpandang Mekah pada Da’wah Islam



Setelah peristiwa di Gua Hiro saat Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama, beliau terus menyampaikan ajaran tersebut.

Namun di masa awal da’wah Islam ini para pengikut nabi adalah kalangan buruh dan budak-budak lemah Makkah. Kaum bangsawan Quraisy memandang remeh nabi karena para pengikutnya hanyalah para budak.

Kenyataan itu sangat tidak menggembirakan hati Abu Bakar. Karena bila pengikut Nabi berasal dari kalangan lemah, cercaan dan ejekan kaum bangsawan Makkah akan terus berlanjut.

Abu Bakar melakukan segenap upaya membantu Nabi menyebarkan da’wah Islam kepada sebagian teman yang mempercayainya seperti Utsman bin Affan, seorang bangsawan Quraisy kaya raya.

Sebenarnya Utsman sudah sejak lama mengetahui ajaran Nabi dan membenci kecongkakan teman-temannya dari kalangan bangsawan Quraisy. Ia memendam sikapnya itu sampai saat Abu Bakar menceritakan mengenai ajaran yang disampaikan nabi. Utsman mempercayainya.

Abu Bakar terus mendatangai teman-temannya dari kalangan kaya hingga berimanlah Zubair bin Awwan, Abdurrahman bin Auf, Sa’ad bin Abi Waqqosh dan Tholhah bin Abdulloh.

Zubair bin Awwam memilki kekayaan berjuta dirham. Abdurrahman bin Auf adalah saudagar yang memiliki beribu-ribu dinar, beratus-ratus unta dan kebun-kebun luas di Thoif. Sa’ad bin Abi Waqqosh adalah penunggang kuda yang tangkas dan ternama sehingga ia cukup terpandang di di Makkah walaupun tidak memiliki kekayaan berlimpah. Sementara Tholhah bin Abdulloh adalah saudagar yang kekayaannya terus meningkat dan perniagaannya terus berkembang hingga menembus Irak.

Mereka semua memiliki segalanya; harta berlimpah, posisi sosial yang berpengaruh, pengikut yang banyak, dan hati yang bersih. Karena itu tidak akan ada lagi yang berani mengejek dan meremehkan pengikut nabi dan menghina da’wah Islam.

“MUHAMMAD THE MESSENGER” Abdurrahman Asy-Syarqawi

No comments:

Post a Comment