Friday, April 18, 2014

SANG FILOSOF DUNIA USAHA


Setiap manusia statusnya selalu meningkat dari waktu ke waktu. Saat dilahirkan, statusnya adalah anak dari sang ayah. Saat mulai besar dan bersekolah, statusnya menjadi murid seorang guru, kakak dari sang adik, kemudian suami dari seorang istri, orang tua dari anaknya, dan seterusnya. Setiap bertambahnya satu status, maka kewajiban seseorang pun akan bertambah satu. Setiap orang harus tahu apa kewajiban dan statusnya. Jika sampai ia tidak mengerti apa status dan kewajibannya berarti ia tidak memiliki jiwa leadership.

Untuk menjalankan kepemimpinan di rumah, seorang suami harus memiliki tanggung jawab. Demikian juga seorang karyawan terhadap perusahaannya. Tanggung jawab akan menumbuhkan rasa hormat. Seseorang tidak dapat memaksakan orang lain untuk hormat kepadanya. Hanya dengan memenuhi tanggung jawabnya itulah rasa hormat akan datang pada dirinya. Setelah tanggung jawab itu terpenuhi sesuai dengan tuntutan statusnya, pada satu titik kehidupan, seseorang harus bertanggung jawab pada lingkungan sosial sekitarnya. Karena itulah, pada saat Mochtar masuk ke dalam dunia perbankan, ia mulai bertanya pada dirinya sendiri, “kamu mau jadi bankir yang baik atau bankir yang berhasil?”. Karena selama seseorang bisa menghasilkan uang, maka orang itu akan disebut sebagai bankir berhasil. Namun bankir yang baik adalah hal yang lain. Bankir yang baik haruslah seseorang yang mengarahkan uang masyarakat untuk mendanai hal-hal yang baik dan berguna. Contohnya, jika suatu perusahaan yang menjadi nasabahnya ingin membangun pabrik dengan menggunakan pinjaman bank, namun pabriknya akan mencemari lingkungan, maka seharusnya bank tersebut tidak mendanainya. Karena keuntungan tidak boleh menjadi alasan satu-satunya pencairan suatu pinjaman,

Walaupun banyak bisnis Mochtar Riady yang dimulai dari situasi “terpaksa”, tetapi umumnya bisnis-bisnis tersebut sukses meraih keuntungan. Menurut Mochtar Riady itu lebih dikarenakan ia meluangkan waktu yang cukup banyak untuk berfokus dan menganalisa semua aspeknya. Sehingga ia jadi tahu kekuatan dan kelemahannya. Filsuf Lao Tze mengatakan, “Memenangkan orang lain adalah kekuatan, namun memenangkan diri sendiri adalah kebijaksanaan”. Mengetahui kelemahan orang lain adalah pintar, namun mengetahui kelemahan sendiri adalah kebijaksanaan. Mencukupi diri sendiri adalah kaya, namun mencukupi orang lain adalah kebijaksanaan. Kebijaksanaan tidak pernah datang dengan sendirinya, tetapi harus dicari, dipelajari melalui pengalaman, dan dilaksanakan. Kebijaksanaan adalah salah satu modal seorang entrepreneur. Ia mungkin tidak mengetahui banyak hal dalam bisnis baru, tetapi melalui kebijaksanaan ia bisa menggerakkan orang lain untuk mewujudkan visi entrepreneurshipnya.

Tentang regenerasi, Mochtar mengatakan bahwa banyak orang yang tidak tahu diri. Sudah berusia 60 tahun lebih, tetapi menganggap dirinya muda. Padahal kapan pun mereka bisa “berpulang”. Perusahaan yang dibangun dengan tanpa menyiapkan generasi penerus akan menjadi bom waktu bagi kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Sebagai pemimpin, seseorang harus bertanggung jawab menyiapkan penggantinya. Makannya di group Lippo, Mochtar Riady dan keluarganya tidak menduduki jabatan apapun dalam perusahaan. Semua dijabat oleh para professional. Dalam sebuah jamuan makan yang diadakan oleh Juwono Sudarsono (Menteri Pertahanan RI), Mochtar Riady menjelaskan pandangannya mengenai RRC yang dahulu kondisinya lebih carut-marut daripada Indonesia, tetapi kini telah tumbuh sedemikian pesat. Padahal kondisi Indonesia lebih baik dari RRC pada masa itu. Sehingga jika RRC bisa berubah, Mochtar pun sangat optimis Indonesia pasti akan bangkit kembali. Tetapi kebangkitan itu seringkali terjadi ketika ada suatu tekanan. Sehingga sikap Pemerintah yang selalu memberikan proteksi, yang memanjakan masyarakat, justru akan membuat kita tidak mampu menghadapi persaingan

Monday, April 14, 2014

“SANG BEGAWAN PROPERTI”


Menyusuri kisah perjalanan hidup dan sepak terjang Ciputra di bisnis properti, kita menemukan begitu banyak pelajaran yang bisa diambil. Mulai dari kisah masa kecilnya yang serba susah, memulai usaha pada saat masih kuliah, hingga ketika ia mulai mencetak keberhasilan. Semuanya begitu inspiratif dan memperkaya wawasan. Tanpa bermaksud membatasi makna ataupun insight yang dapat Anda temukan, ada beberapa poin kunci yang perlu kita renungkan;
Secara eksistensial, kita tidak pernah bisa memilih ingin lahir dari orang tua yang mana, miskin atau kaya, dalam suku bangsa apa, serta lingkungan masyarakat yang mana. Namun demikian, kita tidak boleh terperangkap hanya hidup berdasarkan eksistensi. Ada esensi yang mesti kita cari. Kehidupan “menugasi” kita untuk menemukannya, karena kalau tidak, hidup kita akan terasa hampa dan sia-sia. Inilah yang oleh Stephen R. Covey disebut “finding your own voice”, sementara Martha Beck menyeru, “finding your own North Star”. Singkatnya, kalau toh kita lahir dari keluarga miskin yang tidak berpendidikan, atau kita memiliki orangtua yang begitu buruk sekalipun, semua itu hanyalah eksistensi, bukan esensi. Sehingga tidak dapat dijadikan alasan untuk menyerah pada keadaan, atau hanya menyalahkan keluarga, lingkungan, masyarakat, atau pemerintah. Karena seperti bunyi ungkapan, “The winner takes a responsibility the loser lay blame”, si Pemenang ambil tanggung jawab, si Pecundang menyalahkan.

Secara sederhana dapat dikatakan, kualitas kepemimpinan yang paling utama adalah memiliki kekuatan transformative. Artinya seorang pemimpin mesti mampu mentransformasikan, seonggok kotoran menjadi emas. Bukan hanya sebatas mentransformasikan lahan atau produk dan jasa menjadi sesuatu yang lebih bernilai, tetapi juga mentransformasikan potensi sumberdaya manusia. Melalui keteladanan, pemberdayaan, dan pembelajaran dari sang pemimpinlah akan lahir generasi pemimpin-pemimpin baru.

Pemimpin, sebagaimana ditunjukkan oleh Ciputra, tidak menghabiskan waktunya dengan menjawab pertanyaan “bagaimana caranya” akan tetapi langsung menangani tujuannya. Mengenai hal ini Warren Bennis mengungkapkannya dengan bagus, “Para manager mengatasi masalah, tetapi pemimpin menemukan masalah”. Sepeti halnya ketika Ciputra mengajukan proposal pembangunan Ancol pada Gubernur DKI, sesungguhnya ia telah menemukan “sebuah masalah”. Atau pada saat ia berniat mengembangkan daerah Lakar Santri di Surabaya Barat, ia pun sekali lagi menemukan “masalah”. Akan tetapi di atas semuanya, Ciputra memiliki karakter yang kuat. Sebuah kualitas yang bukan hanya mutlak dibutuhkan bagi seorang pemimpin, tetapi juga merupakan prasyarat yang mesti dipenuhi agar seorang pemimpin dapat bertahan lama. Karena, charisma maupun kepandaian memang dapat mengantar seseorang mencapai puncak, akan tetapi hanya karakterlah yang memungkinkannya tetap bertahan di puncak. Sikap Ciputra yang tergambar dalam pengajuan proposal bagi hasil, 80 persen untuk Pemda DKI Jakarta dan 20 persen dirinya, adalah sikap win-win yang tidak serakah. Begitu juga pada saat ia lebih sering berpikir tentang keuntungan yang bakal diterima oleh mitranya, atau integritas yang secara panjang lebar ia sampaikan, itu semuanya bersumber dari karakternya yang baik. Kualitas-kualitas itulah yang memungkinkannya memperoleh reputasi tinggi, dan bertahan hingga empat dekade. Boleh dibilang, tanpa karakter tersebut, maka segala kemampuannya seperti yang diurai di atas, nyaris tak ada gunanya.

Sunday, April 13, 2014

TOLONGLAH DIRI ANDA SENDIRI




Seorang pemuda miskin yang lapar, duduk menopang dagu di sebuah jembatan mengamati sekelompok pemancing. Menengok ke dalam keranjang dan melihat sekelompok ikan di dalamnya, pemuda tersebut bergumam, “Andaikata saja, aku punya ikan sebanyak itu, aku tidak akan kacau seperti ini. Aku akan menjualnya serta membeli pakaian dan makanan’.

“Hei aku akan memberikanmu beberapa ikan bila kau mau melakukan hal kecil untukku’, jawab pemancing itu tiba-tiba. “Yah mengapa tidak”, jawab si pemuda.

“Pegangkan kail ini untukku sebentar saja. Aku ada keperluan di jalan di dekat sini”, kata oranng tua itu.

Pemuda itu dengan senang hati menerima tawarannya. Saat ia merentangkan kail orang tua itu, ada ikan yang menggigitnya, sehingga ia menangkap ikan demi ikan. Tak lama kemudian wajahnya terlihat tersenyum, menikmati kegiatannya.

Ketika kembali, orang tua itu berkata, “Aku akan memberimu ikan sebagaimana yang kujanjikan. Nah, ambillah semua ikan yang telah kau tangkapkan untukku. Tetapi aku juga ingin memberimu sedikit nasihat. Lain kali, ketika kau membutuhkan sesuatu, jangan membuang waktu dengan melamun dan berharap sesuatu akan terjadi. Gerakkan dirimu, ambil kailmu sendiri, dan buatlah hal itu terjadi”.

"Take action miracle happen, no action nothing happen"

Wednesday, April 9, 2014

"KEPEMIMPINAN UNTUK KEADILAN DAN KEMANUSIAAN" (The Leadership Legacy - Konosuke Matsushita, Founder of Matsushita Electronics, Corp)


Kisah Konosuke Matsushita menegaskan bahwa lingkungan, keadaan, kesulitan, atau berbagai bentuk ketidakmungkinan tak pernah benar-benar menghancurkan masa depan seseorang. Lingkungan dengan berbagai keadaan dan hambatannya itu justru seperti sengaja dirancang secara khusus untuk mengeluarkan potensi terbaik seseorang. Dan itulah yang untuk ke sekian kalinya terbukti melalui kisah hidup sang Dewa Manajemen ini.

Konosuke juga telah mengisyaratkan sebuah pelajaran kepemimpinan yang paling penting, yaitu “PEDULI”. Kepedulian tidak hanya terbatas pada tim manajemennya tetapi meluas ke seluruh karyawan, pelanggan, masyarakat, bahkan seluruh bangsanya, yang telah membuat Konosuke sangat dihormati dan pemikirannya banyak diikuti. Hal ini sejalan dengan sebuah ungkapan yang berbunyi, “Orang tidak akan pernah PEDULI tentang seberapa tinggi PENGETAHUAN Anda, sampai mereka TAHU, seberapa tinggi KEPEDULIAN Anda pada mereka”.

Dari kepeduliannya itulah, kemudian lahir sikap “empati”. Kemampuannya berempati yang terbentuk oleh berbagai pengalaman sulit ketika harus putus sekolah saat baru berusia 9 tahun, membuatnya dapat merasakan apa yang orang lain rasakan, bisa membayangkan situasi atau kesulitan yang dialami orang lain, sebuah sikap yang menjadi syarat dasar kepemimpinan yang efektif. Karena, “Kekuasaan atau jabatan hanya bisa memaksa seekor keledai untuk menepi kesebuah danau, tetapi hanya EMPATI yang benar-benar mampu membujuk keledai agar meminum airnya”.

Sebuah pohon yang tumbuh tinggi besar di sebuah hutan keberadaannya akan melindungi serta menahan luapan panas sinar matahari, sehingga menjadi sumber kehidupan bagi aneka ragam jenis jamur dan mikro organism lain di bawahnya. Dengan cara seperti itu, pohon tersebut menjadi bagian penting dari sebuah mata rantai “kehidupan” di sekitarnya. Bahkan pada saat telah menjadi tua kemudian tumbang batang dan daunnya akan membusuk dan menjadi pupuk yang menyuburkan tanah di sekitarnya. Begitulah isyarat alam yang penuh kearifan. Bahwa hidup yang kita jalani merupakan bagian dari mata rantai penting dalam keseluruhan ekosistem. Kesadaran inilah membuat Konosuke dijuluki sebagai “The God of Management”, atau Dewa Manajemen. Sehingga oleh John P. Kotter, dikatakan, “He was one of the most inspirational role models of all time”. Dia adalah salah satu dari teladan yang paling inspiratif sepanjang masa, setelah Rasulullah SAW tentunya.

Kearifan yang sangat berharga dari kisah hidup Konosuke Masushita adalah bahwa dia bukan orang yang memiliki bakat luar biasa, dengan tingkat intelegensi di atas rata-rata, bahkan mungkin secara teknis ia juga tak mempunyai keahlian khusus yang benar-benar super. Akan tetapi ia telah membuktikan bahwa dirinya mampu meraih berbagai prestasi yang begitu spektakuler. Inilah yang barangkali perlu kita renungkan bersama-sama, bahwa, “Ia yang telah mengetahui MENGAPA tidak akan pernah kesulitan untuk menjawab BAGAIMANA”. Begitulah Konosuke seperti yang kita ketahui, ia sangat mengetahui MENGAPA ia hidup, MENGAPA ia berbisnis, dan MENGAPA ia memproduksi berbagai macam peralatan yang dibutuhkan masyarakat, sehingga soal APA dan BAGAIMANA cara mewujudkannya, sudah tak sulit lagi untuk ia laksanakan.

“SANG ARSITEK SOSIAL” (Leadership Legacy – Lee Kuan Yew, Singapore Ex-Prime Minister)


Dari semua kemampuan dan kehebatan Lee Kuan Yew, yang mampu mengantar Singapura menjadi salah satu Negara terkaya, ada begitu banyak pelajaran berharga yang bisa kita teladani. Terutama dalam beberapa hal sebagai berikut:
Suatu kali Lee mengatakan, bahwa sebagai seorang pemimpin, dirinya lebih suka ditakuti daripada disayangi oleh rakyatnya. Pengakuan ini merupakan ekspresi dari suatu pilihan sikap yang sangat krusial sekaligus tepat , dalam konteks negaranya pada saat itu. Bisa dibayangkan akan seperti apa jadinya seandainya ia sering terombang-ambing di antara keinginan untuk DISAYANGI atau DITAKUTI. Sudah tentu, laju perkembangan negaranya akan tersendat oleh karena banyaknya waktu yang terbuang untuk sekedar lobi dan pembangunan opini. Kearifan yang bisa kita tarik dari sini adalah seorang pemimpin tak semestinya bimbang selama ia meyakini tujuan akhir yang ingin dicapainya. Karena dari tujuan tersebut ia bisa menimbang sikap mana yang paling mendukung tercapainya tujuan. Apakah partisipatif, otokratis, atau kombinasi keduanya.

Kepemimpinan Lee sangat menginspirasi pada saat ia melibatkan dua tangan sekaligus; yaitu tangan pemikir (thinker) dan tangan pelaku (doer). Mengingat di beberapa organisasi, seringkali seorang pemimpin terperangkap dalam sudut pandang yang sangat dikotomis. Yaitu, lebih menyukai para pelaku saja, sementara menganggap para pemikir hanya bisa berwacana. Kadang kala mereka lebih condong ke para pemikir, dengan menganggap para pelaku sebagai robot pelaksana. Pandangan yang agak naïf seperti itu kurang menguntungkan bagi si pemimpin sendiri, karena ibarat “kepala” dan “tangan”, tentu kedua-duanya sangat kita perlukan. Di atas itu semua, Lee Kuan Yew adalah seorang “arsitek sosial” yang piawai dalam membangun corak budaya yang akan menjadi identitas masyarakat yang dipimpinnya. Sehingga dengannya, seluruh masyarakat yang berasal dari latar belakang etnis yang berbeda bisa “diikat” ke dalam satu persepsi dan cita-cita yang sama. Dan ini merupakan prasyarat yang harus dipenuhi oleh seorang pemimpin agar ia dapat menjalankan rencana-rencana berikutnya.

Singkatnya, semua jalan yang relevan menuju tercapainya tujuan ia terapkan, terlepas orang lain akan suka atau hanya terpaksa. Mungkin kalau meminjam istilah Deng Xiaoping, “Tak peduli kucing hitam atau kucing putih, asalkan dia bisa menangkap tikus”. Sehingga dalam hal ini, “menangkap tikus” atau tercapainya tujuan lah yang menjadi pertimbangan utamanya, ketimbang sibuk mempersoalkan hitam atau putihnya pro dan kontra.

Monday, April 7, 2014

Tips Awet Muda Secara Islami

 
 
Banyak sekali tips untuk anda menjadi cantik seperti artis - artis yang ada di televisi, dari mulai yang mahal sampai dengan yang murah, dari yang ekstrim di lakukannya sampai metode yang sederhana dan alami. Mungkin semua orang telah melakukan hal tersebut, tetapi apakah anda pernah melakukan cara dengan metode ajaran islam, mungkin beberapa orang belum tahu cara agar tetap awet muda secara islami. Untuk anda yang muslim ataupun muslimah mungkin akan tertarik dengan metode ini.
Sebenarnya ingin awet muda dan selalu cantik itu kita harus memperbaiki apa yang ada di dalam diri kita karena diri kita tidak pernah luput dari apa yang namanya dosa. Jika kebersihan dalam diri kita sudah bersih menurut anda, kecantikan dan kebersihan kulit dan wajah anda akan mengikutinya. Ada beberapa tips untuk anda yang ingin awt muda secara islami, tetapi tips ini harus di lakukan secara rutin agar mendapatkan hasil yang memuaskan untuk anda.
  • Setelah bangun tidur dan anda solat subuh lalu mandi, biasakanlah mencuci muka dari dagu sampai ke dahi dengan membaca shalawat nabi 3 kali.
  • Biasakanlah memotong kuku dan rambut ketika mereka tumbuh panjang pada waktu yang baik yaitu senin, kamis dan Jumat. 
  • Biasakanlah berdandan dengan diselingi membaca shalawat nabi agar di beri kesehatan wajah yang baik sebagus nabi yusuf as
  •  Agar wajah anda terus menerus bagus dan awet muda cobalah amalkan dengan ikhlas yaitu selepas beres shalat subuh bacalah surat Yusuf, ingat bacalah dengan perasaan yang ikhlas, dan minum air hangat ti teguk saja. 
  • Muka kita umumnya dapat berminyak sesudah bangun dari tidur. inilah waktunya untuk menggunakan pemijatan muka. pakai jari telunjuk ke dua tangan serta di tempatkan dibawah mulut ( dagu ). putar jari kalian ke pipi, pipi ke hidung dan sebagainya ke sisi dahi. kerjakan setiap pagi disusuli meminum air hangat sebelum saat mengambil sarapan. dan ingatlah, jangan sesekali memijat muka anda dari atas ke bawah dikarenakan hal itu dapat mempercepat sistem kerutan.
Tips - tips diatas harus di lakukan dengan perasaan anda ikhlas dan tulus tidak mengharapkan semata ingin mendapatkan wajah yang cantik atau kulit yang awet muda. Karena Allah tidak akan  mengabulkan sesuatu yang tidak ikhlas.
 

Sunday, April 6, 2014

Tata Cara Berpakaian Yang Baik Menurut Islam



Macam fungsi pakaian, yakni sebagai penutup aurat, untuk menjaga kesehatan, dan untuk keindahan. Tuntunan Islam mengandung didikan moral yang tinggi. Dalam masalah aurat, Islam telah menetapkan bahwa aurat lelaki adalah antara pusar samapi kedua lutut. Sedangkan bagi perempuan adalah seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan.

Mengenai bentuk atau model pakaian, Islam tidak memberi batasan, karena hal ini berkaitan dengan budaya setempat. Oleh karena itu, kita diperkenankan memakai pakaian dengan model apapun, selama pakaian tersebut memenuhi persyaratan sebagai penutup aurat.

Pakaian merupakan penutup tubuh untuk memberikan proteksi dari bahaya asusila, memberikan perlindungan dari sengatan matahari dan terpaan hujan, sebagai identitas seseorang, sebagai harga diri seseorang, dan sebuah kebutuhan untuk mengungkapkan rasa malu seseorang. Dahulu, pakaian yang sopan adalah pakaian yang menutup aurat, dan juga longgar sehingga tidak memberikan gambaran atau relief bentuk tubuh seseorang terutama untuk kaum wanita. Sekarang orang-orang sudah menyebut pakaian seperti itu sudah dibilang kuno dan tidak mengikuti mode zaman sekarang atau tidak modis. Timbul pakaian you can see atau sejenis tanktop, dll. Yang uniknya, semakin sedikit bahan yang digunakan dan semakin ketat pakaian tersebut maka semakin mahal pakaian tersebut. Ada seseorang yang berkata sedikit mengena, “Anak jaman sekarang bajunya kayak baju anak kecil, pantesan saya nyari baju anak rada susah, berebut ama orang dewasa.” Memang tidak salah dia mengatakan hal seperti itu, toh, itu memang kenyataan. Padahal jika kita tidak bisa menjaga aurat kita, kita akan kerepotan. Sangat tidak mungkin kita akan mengumbar aurat di depan umum, jika hal tersebut dilakukan, maka kita bisa disebut gila. Mau tidak anda disebut gila?

Anehnya, sekarang banyak kaum wanita terutama muslimah yang belomba-lomba untuk memakai pakaian yang katanya modis tersebut. Pakaian tersebut sebenarnya digunakan oleh para (maaf) PSK dan WTS untuk memikat pelanggan, akan tetapi seiring perkembangan waktu, fungsi pakaian tersebut sudah berubah untuk memikat lawan jenis, sehingga semakin terpikat lawan jenis, semakin banyak pula kasus tindakan asusila yang sering kita baca di media cetak, elektronik, atau mungkin kita pernah melihat atau mengalaminya sendiri. Pelecehan seksual ada di mana-mana. Tidakkah para mukminin dan mukminat telah diperintahkan oleh Allah di dalam kitab nan suci, al-Qur’an, surat Al-A’raf ayat 26: (lihat al-qur’an onlines di google)

Artinya: Hai, anak Adam! Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebagaian dari tanda-tanda Kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat. (QS Al A’raf : 26)

Atau Q.S. Al-Ahzab ayat 59 yang artinya : (lihat al-qur’an onlines di google)

Artinya: Hai para Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin, “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu supaya mereka mudah dikenali karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS Al Ahzab : 29)

Tapi mengapa kaum hanya kaum wanita saja yang dibahas? Ya, karena wanita adalah manusia yang paling dijaga harga dirinya oleh Allah SWT. Sudah dijaga koq masih tidak bersyukur?

Coba pikirkan, sangat sayangnya Allah kepada wanita, Allah Yang Maha Penyayang sampai-sampai membahas hal-hal sekecil itu. Maka dari itu marilah kita menjaga harga diri wanita muslimah kita demi tercapainya masa depan yang cerah.

b. Adab Berpakaian

Islam melarang umatnya berpakaian terlalu tipis atau ketat (sempit sehingga membentuk tubuhnya yang asli). Kendati pun fungsi utama (sebagai penutup aurat) telah dipenuhi, namun apabila pakaian tersebut dibuat secara ketat (sempit) maka hal itu dilarang oleh Islam. Demikian juga halnya pakaian yang terlalu tipis. Pakaian yang ketat akan menampilkan bentuk tubuh pemakainya, sedangkan pakaian yang terlalu tipis akan menampakkan warna kulit pemakainya. Kedua cara tersebut dilarang oleh Islam karena hanya akan menarik perhatian dan menggugah nafsu syahwat bagi lawan jenisnya. Dalam hal ini Rasulullah SAW bersabda:

صِنْقَانِ مِنْ اَهْلِ النَّارِ لَمْ اَرَهُمَا قَوْمٌ سِيَاطٌ كَا الاَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُوْنَ بِهَا النَّاسَ . وَ نِسَاءٌ كَا سِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيْلاَتٌ رَؤَوْسَهُنَّ كَأَشْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلاَةِ لاَ يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَ لاَ يَخِذْ نَ رِيْحَهَا لَيُوْخَذُ مِنْ مَسِيْرَةِ كَذاً وَ كَذاً (رواه مسلم)

Artinya: “Ada dua golongan dari ahli neraka yang belum pernah saya lihat keduanya, yaitu 1) kaum yang membawa cambuk seperti seekor sapi yang mereka pakai buat memukul orang (penguasa yang kejam, 2) perempuan-perempuan yang berpakaian, tetapi telanjang, yang cenderung kepada perbuatan maksiat, rambutnya sebesar punuk unta. Mereka itu tidak bisa masuk surga dan tidak akan mencium bau surga padahal bau surga itu dapat tercium sejauh perjalanan demikian dan demikian.” (HR Muslim)

Ada dua maksud yang menjadi kesimpulan pada hadits ini, yaitu sebagai berikut:

1.
1. Maksud kaum yang membawa cambuk seperti seekor sapi ialah perempuan-perempuan yang suka menggunakan rambut sambungan (cemara dalam bahasa jawa), dengan maksud agar rambutnya tampak banyak dan panjang sebagaimana wanita lainnya. Selanjutnya, yang dimaksud rambutnya seperti atau sebesar punuk unta adalah sebutan bagi wanita yang suka menyanggul rambutnya. Kedua macam cara tersebut (memakai cemara dan menyanggul) termasuk perkara yang tecela dalam Islam
2. Mereka dikatakan berpakaian karena memang mereka menempelkan pakaian pada tubuhnya, tetapi pakaian tersebut tidak berfungsi sebagai penutup aurat. Oleh karena itu, mereka dikatakan telanjang. Pada zaman modern seperti sekarang ini, amat banyak manusia (perempuan) mengenakan pakaian yang amat tipis sehingga warna kulitnya tampak jelas dari luar. Sementara itu banyak pula perempuan yang memakai pakaian relatif tebal, namun karena sangat ketat sehinga bentuk lekuk tubuhnya terlihat jelas. Kedua cara berpakaian seperti itu (terlampau tipis dan ketat) termasuk perkara yang dilarang dalam Islam.

Ciri-ciri pakaian wanita Islam di luar rumah ialah:

* Pakaian itu haruslah menutup aurat sebagaimana yang dikehendaki syariat.
* Pakaian itu tidak terlalu tipis sehingga kelihatan bayang-bayang tubuh badan dari luar.
* Pakaian itu tidak ketat atau sempit tapi longgar dan enak dipakai. la haruslah menutup bagian-bagian bentuk badan yang menggiurkan nafsu laki-laki.
* Warna pakaian tsb suram atau gelap seperti hitam, kelabu asap atau perang.
* Pakaian itu tidak sekali-kali dipakai dengan bau-bauan yang harum
* Pakaian itu tdak ‘bertasyabbuh’ (bersamaan atau menyerupai)dengan pakaian laki-laki yaitu tidak meniru-niru atau menyerupai pakaian laki-laki.
* Pakaian itu tidak menyerupai pakaian perempuan-perempuan kafir dan musyrik.
* Pakaian itu bukanlah pakaian untuk bermegah-megah atau untuk menunjuk-nunjuk atau berhias-hias.

Aurat perempuan yang merdeka (demikian juga khunsa) dalam sholat adalah seluruh badan kecuali muka dan telapak tangan yang lahir dan batin hingga pergelangan tangannya. Oleh karena itu jika nampak rambut yang keluar ketika sholat atau nampak batin telapak kaki ketika rukuk dan sujud, maka batallah sholatnya.

Aurat perempuan merdeka di luar sholat Di hadapan laki-laki ajnabi atau bukan muhram

Yaitu seluruh badan. Artinya, termasuklah muka, rambut, kedua telapak tangan (lahir dan batin) dan kedua telapak kaki (lahir dan batin). Maka wajiblah ditutup atau dilindungi seluruh badan dari pandangan laki-laki yang ajnabi untuk mengelakkan dari fitnah. Demikian menurut mahzab Syafei.

Di hadapan perempuan yang kafir Auratnya adalah seperti aurat bekerja yaitu seluruh badan kecuali kepala, muka, leher, dua telapak tangan sampai kedua siku dan kedua telapak kakinya. Demikianlah juga aurat ketika di hadapan perempuan yang tidak jelas pribadi atau wataknya atau perempuan yang rosak akhlaknya.

Ketika sendirian, sesama perempuan dan laki-laki yang menjadi muhramnya Auratnya adalah di antara pusat dan lutut Walau bagaimanapun, untuk menjaga adab dan untuk memelihara dan berlakunya hal yang tidak diingini, maka perlulah ditutup lebih dari itu agar tidak menggiurkan nafsu. Ini adalah penting untuk menghindarkan fitnah.

Salah satu permasalahan yang kerap kali dialami oleh kebanyakan manusia dalam kesehariannya adalah melepas dan memakai pakaian baik untuk tujuan pencucian pakaian, tidur, atau yang selainnya. Sunnah-sunnah yang berkaitan dengan melepas dan memakai pakaian adalah sebagai berikut : Mengucapkan Bismillah. Hal itu diucapkan baik ketika melepas maupun memakai pakaian. Imam An-Nawawy berkata : “Mengucapkan bismillah adalah sangat dianjurkan dalam seluruh perbuatan”. Memulai Dengan Yang Sebelah Kanan Ketika Akan Memakai Pakaian. Berdasarkan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. “Apabila kalian memakai pakaian maka mulailah dengan yang sebelah kanan”.

c. Kaum Lelaki Dilarang Memakai Cincin Emas dan Pakaian Sutra

Dalam hal ini, cincin emas dan pakaian sutra yang dipakai oleh kaum lelaki, Khalifah Ali r.a pernah berkata:

نَهَاتِى رَسُوْلُ اللهِ ص م عَنِ التَّخَتُمِ بِالذَّهَبِ وَ عَنْ لِبَاسِ الْقَسِّى وَ عَنْ لِبَاسِ الْمُعَصْفَرِ (رواه الطبرانى)

Artinya: “ Rasulullah SAW pernah melarang aku memakai cincin emas dan pakaian sutra serta pakaian yang dicelup dengan ashfar.” (HR Thabrani)

Yang dimaksud dengan ashfar ialah semacam wenter berwarna kuning yang kebanyakan dipakai oleh wanita kafir pada zaman itu. Ibnu umar meriwayatkan sebagai berikut:

رَأَى رَسُوْلُ اللهِ ص م عَلَيَّ ثَوْبَيْنِ مُعَصْفَرَيْنِ فَقَالَ : اِنَّ هَذِهِ مِنْ ثِيَابِ الْكُفَّارِ فَلاَ تَلْبَسْهَا

Artinya: “Rasulullah SAW pernah melihat aku memakai dua pakaian yang dicelup dengn ashfar maka sabda beliau: Ini adalah pakaian orang-orang kafir, oleh karena itu janganlah engkau pakai.”

Larangan bagi laki-laki memakai cincin emas dan pakaian dari sutra adalah suatu didikan moral yang tinggi. Allah telah menciptakan kaum lelaki yang memiliki naluri berbeda dengan perempuan, memiliki susunan tubuh yang berbeda dengan tubuh perempuan. Lelaki memiliki naluri untuk melindungi kaum perempuan yang relatif lemah kondosi fisiknya. Oleh sebab itu, sangat tidak layak kiranya apabila lelaki meniru tingkah laku perempuan yang suka berhias dan berpakaian indaah serta suka dimanja. Dari sisi lain, larangan ini sekaligus sebagai upaya pencegahan terhadap sikap hidup bermewah-mewahan, sementara masih banyak rakyat yang hidup dibawah garis kemiskinan.

3. Tata Krama Berhias

Pada hakikatnya Islam mencintai keindahan selama keindahan tersebut masih berada dalam batasan yang wajar dan tidak bertentangan dengan norma-norma agama.

Beberapa ketentuan agama dalam masalah berhias ini antara lain sebagai berikut:

1. Laki-laki dilarang memakai cincin emas

Sebagaimana larangan yang ditujukan oleh Rasulullah SAW terhadap Ali r.a

1. Jangan bertato dan mengikir gigi

Pada zaman jahiliyah banyak wanita Arab yang menato sebagian besar tubuhnya, muka dan tangannya dengan warna biru dalam bentuk ukiran. Pada zaman sekarang ini (khususnya di lingkungan masyrakat kita) bertato banyak dilakukan oleh kaum lelaki. Dengan bertato ini, mereka merasa mempunyai kelebihan dari orang lain.

Adapun yang dimaksud dengan mengikir gigi ialah memendekkan dan merapikan gigi. Mengikir gigi banyak dilakukan oleh kaum perempuan dengan maksud agar tampak rapi dan cantik. Rasulullah SAW bersabda;

لَعَنَ رَسُوْلُ اللهِ ص م اَلْوَاشِمَةَ وَ الْمُشْتَوْشِمَةَ وَ اْلوَاشِرَةَ وَ اْلمُشْتَوْشِرَةَ (رواه الطبرانى)

Artinya: “Rasulullah SAW melaknat perempuan yang menato dan yang minta ditato, yang mengikir gigi dan yang minta dikikir giginya.” (HR At Thabrani)

1. Jangan menyambung rambut

Selain hadits yang tersebut didepan (dalam hal menyambung rambut) terdapat pula riwayat sebagai berikut:

سَاَلَتْ اِمْرَاَةَ النَّبِيَّ ص م فَقَالَتْ يَا رَسُوِلُ اللهِ اِنَّ ابْنَتِي اَصَابَتْهَا الْحِصْيَةُ فَاَمْرَقَ شَعْرُهَا وَاِنِّي زَوَّجْتُهَا اَفَأَصِلُ فِيْهِ؟ فَقَالَ : لَعَنَ اللهِ الْوَاصِلَةَ وَ الْمُسْتَوْصِلَةَ (زواه البجارى)

Artinya: “Seorang perempuan bertanya kepada nabi SAW: Ya Rasulullah, sesunguhnya anak saya tertimpa suatu penyakit sehingga rontok rambutnya, dan saya ingin menikahkan dia. Apakah boleh saya menyambung rambutnya?. Rasulullah menjawab: Allah melaknat perempuan yang melaknat perempuan yang melaknat rambutnya.” (HR Bukhari)

1. Jangan berlebih-lebihan dalam berhias

Berlebih lebihan ialah melewati datas yang wajar dalam menikmati yang halal. Berhias secara berlebih-lebiha cenderung kepada sombong dan bermegah-megahan yang sangat tercela dalam Islam. Setipa muslim dan muslimat harus dapat menjauhkan diri dari hal-hal yang dapat menyebabkan kesombongan, baik dalam berpakaian maupun dalam berhias bentuk yang lain. Memoles wajah dengan bahan make-up terlampau banyak serta menggunakan perhiasan emas pada leher, kedua tangan dan kedua kaki secara mencolok termasuk berlebih-lebihan. Perbuatan yang demikian itu tidak lain adalah bermaksud untuk menarik perhatian pihak lain, terutama lawan jenisnya. Apabila yang dimaksudkan adalah untuk menarik perhatian suaminya maka hal itu baik untuk dilakukan. Akan tetapi, apabila yang dimaksud itu semua orang (selain suami) maka hal itu termasuk perbuatan yang dialranga dalam Islam. Selain menjurus kepada sikap sombong, berlebih-lebihan termasuk perbuatan tabzir, sedangkan tabzir dilarang oleh Allah SWT. (lihat al-qur’an onlines di google)

Artinya: “26) Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. 27) Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya. (QS Al Isra : 26-27)

Bertatakrama Dalam Bertamu dan Menerima Tamu

4. Tata Krama Bertamu

Bertamu adalah salah satu cara untuk menyambung tali persahabatan yang dianjurkan oleh Islam. Islam memberi kebebasan untuk umatnya dalam bertamu. Tata krama dalam bertamu harus tetap dijaga agar tujuan bertamu itu dapat tercapai. Apabila tata krama ini dilanggar maka tujuan bertamu itu justru akan menjadi rusak, yakni merenggangnya hubungan persaudaran.. Islam telah memberi bimbingan dalam bertamu, yaitu jangan bertamu pada tiga waktu aurat.

Yang dimaksud dengan tiga waktu aurat ialah sehabis zuhur, sesudah isya’, dan sebelum subuh. Allah SWT berfirman: (lihat al-qur’an onlines di google)

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, hendaklah budak-budak (lelaki dan wanita) yang kamu miliki, dan orang-orang yang belum balig di antara kamu, meminta izin kepada kamu tiga kali (dalam satu hari) yaitu: sebelum sembahyang subuh, ketika kamu menanggalkan pakaian (luar)mu di tengah hari dan sesudah sembahyang Isya’. (Itulah) tiga ‘aurat bagi kamu. Tidak ada dosa atasmu dan tidak (pula) atas mereka selain dari (tiga waktu) itu. Mereka melayani kamu, sebahagian kamu (ada keperluan) kepada sebahagian (yang lain). Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat bagi kamu. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (QS An Nur : 58)

Ketiga waktu tersebut dikatakan sebagai waktu aurat karena waktu-waktu itu biasanya digunakan. Lazimnya, orang yang beristirahat hanya mengenakan pakaian yang sederhana (karena panas misalnya) sehingga sebagian dari auratnya terbuka. Apabila budak dan anak-anak kecil saja diharuskan meminta izin bila akan masuk ke kamar ayah dan ibunya, apalagi orang lain yang bertamu. Bertamu pada waktu-waktu tersebut tidak mustahil justru akan menyusahkan tuan rumah yang hendak istirahat, karena terpaksa harus berpakaian rapi lagi untuk menerima kedatangan tamunya.

5. Cara Bertamu yang Baik

Cara bertamu yang baik menurut Islam antara lain sebagai berikut:

1. Berpakaian yang rapi dan pantas

Bertamu dengan memakai pakaian yang pantas berarti menghormati tuan rumah dan dirinya sendiri. Tamu yang berpakaian rapi dan pantas akan lebih dihormati oleh tuan rumah, demikian pula sebaliknya. Allah SWT berfirman: (lihat al-qur’an onlines di google)

Artinya: “Jika kamu berbua baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri….” (QS Al Isra : 7)

1. Memberi isyarat dan salam ketika datang

Allah SWT berfirman: (lihat al-qur’an onlines di google)

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat.” (QS An Nur : 27)

Diriwayatkan bahwa:

اِنَّ رَجُلاً اِسْتَأْذَنَ عَلى النَّبِيِّ ص م وَ هُوَ فِى بَيْتٍ فَقَالَ : “اَلِجُ” فَقَالَ النَّبِيُّ ص م لِجَادِمِهِ : اُخْرُجْ اِلَى هَذَا فَعَلِّمْهُ الاِسْتِأْذَانَ فَقَلَ لَهُ : قُلْ “السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ اَ اَدْخُلْ” فَسَمِعَهُ الرِّجَلْ فَقُلْ “السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ اَ اَدْخُلْ” فَاَذِنَ النَّبِيُّ ص م قَدْ دَخَلَ (رواه ابو داود)

Artinya: “Bahwasanya seorang laki-laki meminta izin ke rumah Nabi Muhammad SAW sedangkan beliau ada di dalam rumah. Katanya: Bolehkah aku masuk? Nabi SAW bersabda kepada pembantunya: temuilah orang itu dan ajarkan kepadanya minta izin dan katakan kepadanya agar ia mengucapkan “Assalmu alikum, bolehkah aku masuk” lelaki itu mendengar apa yang diajarkan nabi, lalu ia berkata “Assalmu alikum, bolehkah aku masuk?” nabi SAW memberi izin kepadanya maka masuklah ia. (HR Abu Daud)

1. Jangan mengintip ke dalam rumah

Rasulullah SAW bersabda yang artinya: “Dari Sahal bin Saad ia berkata: Ada seorang lelaki mengintip dari sebuh lubang pintu rumah Rasulullah SAW dan pada waktu itu beliau sedang menyisir rambutnya. Maka Rasulullah SAW bersabda: “Jika aku tahu engkau mengintip, niscaya aku colok matamu. Sesungguhnya Allah memerintahkanuntuk meminta izin itu adalah karena untuk menjaga pandangan mata.” (HR Bukhari)

1. Minta izin masuk maksimal sebanyak tiga kali

Jika telah tiga namun belum ada jawaban dari tuan rumah, hendaknya pulang dahulu dan datang pada lain kesempatan.

1. Memperkenalkan diri sebelum masuk

Apabila tuan rumah belum tahu/belum kenal, hendaknya tamu memperkenalkan diri secara jelas, terutama jika bertamu pada malam hari. Diriwayatkan dalam sebuah hadits yang artinya: “dari Jabir ra Ia berkata: Aku pernah datang kepada Rasulullah SAW lalu aku mengetuk pintu rumah beliau. Nabi SAW bertanya: “Siapakah itu?” Aku menjawab: “Saya” Beliau bersabda: “Saya, saya…!” seakan-akan beliau marah” (HR Bukhari)

Kata “Saya” belum memberi kejelasan. Oleh sebab itu, tamu hendaknya menyebutkan nama dirinya secara jelas sehingga tuan rumah tidak ragu lagi untuk menerima kedatangannya

1. Tamu lelaki dilarang masuk kedalam rumah apabila tuan rumah hanya seorang wanita

Dalam hal ini, perempuan yang berada di rumah sendirian hendaknya juga tidak memberi izin masuk tamunya. Mempersilahkan tamu lelaki ke dalam rumah sedangkan ia hanya seorang diri sama halnya mengundang bahay bagi dirinya sendiri. Oleh sebab itu, tamu cukup ditemui diluar saja.

1. Masuk dan duduk dengan sopan

Setelah tuan rumah mempersilahkan untuk masuk, hendajnya tamu masuk dan duduk dengan sopan di tempat duduk yang telah disediakan. Tamu hendaknya membatasi diri, tidak memandang kemana-mana secara bebas. Pandangan yang tidak dibatasi (terutama bagi tamu asing) dapat menimbulkan kecurigaan bagi tuan rumah. Tamu dapat dinilai sebagai orang yang tidak sopan, bahkan dapat pula dikira sebagai orang jahat yang mencari-cari kesempatan. Apabila tamu tertarik kepada sesuatu (hiasan dinding misalnya), lebih ia berterus terang kepada tuan rumah bahwa ia tertarik dan ingin memperhatikannya.

1. Menerima jamuan tuan rumah dengan senang hati

Apabila tuan rumah memberikan jamuan, hendaknya tamu menerima jamuan tersebut dengan senang hati, tidak menampakkan sikap tidak senang terhadap jamuan itu. Jika sekiranya tidak suka dengan jamuan tersebut, sebaiknya berterus terang bahwa dirinya tidak terbiasa menikmati makanan atau minuman seperti itu. Jika tuan rumah telah mempersilahkan untuk menikmati, tamu sebaiknya segera menikmatinya, tidak usah menunggu sampai berkali-kali tuan rumah mempersilahkan dirinya.

1. Mulailah makan dengan membaca basmalah dan diakhiri dengan membaca hamdalah

Rasulullah bersabda dalam sebuah hadits yang artinya: “Jika seseorang diantara kamu hendak makan maka sebutlah nama Allah, jika lupa menyebut nama Allah pada awalnya, hendaklah membaca: Bismillahi awwaluhu waakhiruhu.” ( HR Abu Daud dan Turmudzi)

1. Makanlah dengan tangan kanan, ambilah yang terdekat dan jangan memili

Islam telah memberi tuntunan bahwa makan dan minum hendaknya dilakukan dengan tangan kanan, tidak sopan dengan tangan kiri (kecuali tangan kanan berhalangan). Cara seperti ini tidak hanya dilakukan saat bertamu saja. Mkelainkan dalam berbagai suasana, baik di rumah sendiri maupun di rumah orang lain

1. Bersihkan piring, jangan biarkan sisa makanan berceceran

Sementara ada orang yang merasa malu apabila piring yang habis digunakan untuk makan tampak bersih, tidak ada makann yang tersisa padanya. Mereka khawatir dinilai terlalu lahap. Islam memberi tuntunan yang lebih bagus, tidak sekedar mengikuti perasaan manusia yang terkadang keliru. Tamu yang menggunakan piring untuk menikmati hidangan tuan rumah, hendaknya piring tersebut bersih dari sisa makanan. Tidak perlu menyisakan makanan pada pring yang bekas dipakainya yang terkadang menimbulkan rasa jijik bagi yang melihatnya.

1. Segeralah pulang setelah selesai urusan

Kesempatan bertamu dapat digunakan untuk membicarakan berbagai permasalahan hidup. Namun demikian, pembicaraan harus dibatasi tentang permasalahan yang penting saja, sesuai tujuan berkunjung. Hendaknya dihindari pembicraan yang tidak ada ujung pangkalnya, terlebih membicarakan orang lain. Tamu yang bijaksana tidak suka memperpanjang waktu kunjungannya, ia tanggap terhadap sikap tuan rumah. Apabila tuan rumah tekah memperhatikan jam, hendaknya tamu segera pamit karena mungkin sekali tuan rumah akan segera pergi atau mengurus masalah lain. Apabila tuan ruamh menghendaki tamunya untuk tetap tinggal dahulu, hendaknya tamu pandai-pandai membaca situasi, apakah permintaan itu sungguh-sungguh atau hanya sekadar pemanis suasana. Apabila permintaan itu sungguh-sungguh maka tiada salah jika tamu memperpanjang masa kunjungannya sesuai batas kewajaran.

6. Lama Waktu Bertamu Maksimal Tiga Hari Tiga Malam

Terhadap tamu yang jauh tempat tinggalnya, Islam memberi kelonggaran bertamu selama tiga hari tiga malam. Waktu twersebut dikatakan sebagai hak bertamu. Setelah waktu itu berlalu maka habislah hak untuk bertamu, kecuali jika tuan rumah menghendakinya. Dengan pembatasan waktu tiga hari tiga malam itu, beban tuan rumah tidak telampau berat dalam menjamu tamuhnya.

7. Tata Krama Menerima Tamu

a. Kewajiban Menerima Tamu

Sebagai agama yang sempurna, Islam juga memberi tuntunan bagi uamtnya dalam menerima tamu. Demikian pentingnya masalah ini (menerima tamu) sehingga Rasulullah SAW menjadikannya sebagai ukuran kesempurnaan iman. Artinya, salah satu tolak ukur kesempurnaan iman seseorang ialah sikap dalam menerima tamu. Sabda Rasulullah SAW:

مَنْ كَاَنَ يُؤْمِنُ بِا اللهِ وَالْيَوْمِ الاَخِرِ فَالْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ (رواه البخارى)

Artinya: “Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya ia memuliakan tamunya.” (HR Bukhari)

b. Cara Menerima Tamu yang Baik

1) Berpakaian yang pantas

Sebagaimana orang yang bertamu, tuan rumah hendaknya mengenakan pakaian yang pantas pula dalam menerima kedatangan tamunya. Berpakaian pantas dalam menerima kedatangan tamu berarti menghormati tamu dan dirinya sendiri. Islam menghargai kepada seorang yang berpakaian rapih, bersih dan sopan. Rasululah SAW bersabda yang artinya: “Makan dan Minunmlah kamu, bersedekahlah kamu dan berpakaianlah kamu, tetapi tidak dengan sombong dan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah amat senang melihat bekas nikmatnya pada hambanya.” (HR Baihaqi)

2) Menerima tamu dengan sikap yang baik

Tuan rumah hendaknya menerima kedatangan tamu dengan sikap yang baik, misalnya dengan wajah yang cerah, muka senyum dan sebagainya. Sekali-kali jangan acuh, apalagi memalingkan muka dan tidak mau memandangnmya secara wajar. Memalingkan muka atau tidak melihat kepada tamu berarti suatu sikap sombong yang harus dijauhi sejauh-jauhnya.

3) Menjamu tamu sesuai kemampuan

Termasuk salah satu cara menghormati tamu ialah memberi jamuan kepadanya.

4) Tidak perlu mengada-adakan

Kewajiban menjamu tamu yang ditentukan oleh Islam hanyalah sebatas kemampuan tuan rumah. Oleh sebab itu, tuan rumah tidak perlu terlalu repot dalam menjamu tamunya. Bagi tuan rumah yang mampu hendaknya menyediakan jamuan yang pantas, sedangkan bagi yang kurang mampu henaknya menyesuaikan kesanggupannya. Jika hanya mampu memberikan air putih maka air putih itulah yang disuguhkan. Apabila air putih tidak ada, cukuplah menjamu tamunya dengan senyum dan sikap yang ramah

5) Lama waktu

Sesuai dengan hak tamu, kewajiban memuliakan tamu adalah tiga hari, termasuk hari istimewanya. Selebihnya dari waktu itu adalah sedekah baginya. Sabda Rasulullah SAW:

اَلضِّيَافَةُ ثَلاَثَةُ اَيَّامٍ فَمَا كَانَ وَرَاءَ ذَالِكَ فَهُوَ صَدَقَةُ عَلَيْهِ (متفق عليه)

Artinya: “ Menghormati tamu itu sampai tiga hari. Adapun selebihnya adalah merupakan sedekah baginya,.” (HR Muttafaqu Alaihi)

6) Antarkan sampai ke pintu halaman jika tamu pulang

Salah satu cara terpuji yang dapat menyenangkan tamu adalah apabila tuan rumah mengantarkan tamunya sampai ke pintu halaman. Tamu akan merasa lebih semangat karena merasa dihormati tuan rumah dan kehadirannya diterima dengan baik.

c. Wanita yang sendirian di rumah dilarang menerima tamu laki-laki masuk ke dalam rumahnya tanpa izin suaminya

Larangan ini bermaksud untuk menjaga fitnah dan bahaya yang mungkin terjadi atas diri wanita tersebut. Allah berfirman: (lihat al-qur’an onlines di google)

Artinya: ”…Maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada SAW lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena SAW telah memelihara (mereka)…” (QS An Nisa : 34

Rasulullah SAW bersabda;

اَلْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ فِى بَيْتِ زَوْجِهَا وَ هِيَ مَسْئُوْلَةٌ عَنْ رَاعِيَتِهَا (رواه احمد و البجارى و مسلم و ابو داود و الترمدى و ابن عمر)

Artinya: “ Wanita itu adalah (ibarat) pengembala di rumah suaminya. Dia akan ditanya tentang pengembalaannya (dimintai pertanggung jawaban).” (HR Ahmad, bukhari, Muslim, Abu Daud, Turmudzi dan Ibnu Umar)

Oleh sebab itu, tamu lelaki cukup ditemui diluar rumah saja, atau diminta datang lagi (jika perlu) saat suaminya telah pulang bekerja. Membiarkan tamu lelaki masuk ke dalam rumah padahal dia (wanita tersebut) hany seorang diri, sama saja dengan membuka peluang besar akan timbulnya bahaya bagi diri sendiri. Bahaya yang dimaksud dapat berupa hilangnya harta dan mungkin sekali akan timbul fitnah yang mengancam kelestarian rumah tangganya.

Sumber: http://islami-mp3indo.blogspot.com/p/tata-cara-dalam-islam.html

Saturday, April 5, 2014

5 Tips Memilih Jilbab Sesuai Bentuk Wajah


Bingung memilih jilbab untuk dikenakan sehari-hari?
Mana ya yang sesuai dengan Anda, dan yang nyaman digunakan?
Busana Muslim punya tips khusus untuk Anda yang ingin tampil cantik dengan jilbab.
Trik khususnya hanya satu, sesuaikan dengan bentuk wajah Anda.

Wajah Bulat
 Memang sebal memiliki wajah bulat, karena jika salah pilih jilbab jadinya wajah Anda akan terlihat kembung dan gemuk. Untuk Anda yang memiliki wajah bulat, siasati jilbab dengan undercaps (diusahakan jangan bandana).
Ikat rambut Anda jika panjang, kemudian gunakan undercaps, jangan dicepol atau dikonde karena akan memberikan kesan kepala Anda bulat. Ikat jilbab, kemudian di bagian pipi bisa ditarik sampai separuh bagian pipi tertutup. Pastikan juga Anda kerasa nyaman dan tidak sesak ya. Berikutnya Anda bisa memasukkan sisa jilbab atau menghiasnya dengan bros.

Wajah Lonjong atau Panjang
 Untuk Anda yang berwajah lonjong atau panjang, Turkish style adalah yang paling pas dikenakan, karena akan memberikan kesan penuh dan lebih padat bagi wajah yang panjang. Anda boleh menggelung rambut Anda agar bentuk kepala Anda lebih bagus dan seimbang dengan wajah.

Wajah Persegi
 Untuk Anda yang berwajah persegi sebaiknya gunakan jilbab rounded shape yang akan membingkai wajah menjadi lebih lembut dan menghilangkan garis-garis tajamnya. Hindari menggunakan warna-warna keras dan menyolok. Gunakan warna soft atau layer sehingga wajah terlihat lebih full.

Wajah Oval
 Bagi Anda yang berwajah oval, Anda bebas menggunakan berbagai macam style jilbab. Tinggal Anda padukan saja mana yang pas dengan warna kulit dan baju Anda. Sekejap Anda akan menjadi lebih anggun dan manis.



TIPS UMUM:

 Sebaiknya pilih jilbab yang berbahan katun paris sehingga nyaman dan tidak panas saat dikenakan. Terlebih jilbab berbahan katun akan membantu kulit kepala dan rambut agar tetap bernafas lega.

Friday, April 4, 2014

Tips: Agar Bibir Merah Merona Secara Alami


Setiap perempuan pasti mendamba memiliki bibir merah merona, malah tidak sedikit perempuan menggunakan lipstik sebagai cara agar bibir mereka terlihat merah merona. Berbagai produk lipstik dicoba dan pastinya tidak sedikit menguras dompet anda. berikut beberapa tips yang dapat anda lakukan agar bibir anda dapat terlihat merah merona alami tanpa mengoleskan lipstik berwarna merah:

1.Ubi Bit Merah
Warna merah yang dimiliki oleh ubi bit merah ini secara alami dapat membantu anda untuk memerahkan warna bibir anda.
Caranya: Sediakan ubi bit merah, blender sampai menjadi jus dan oleskan pada bibir anda.

2.Buah Beri
Buah berwarna merah ini dapat membantu anda mengatasi permasalahan bibir gelap.
Caranya: siapkan buah beri, gel aloe vera dan madu. Campur ketiga bahan tersebut sehingga tampak seperti sebuah pasta, kemudian oleskan pada bibir anda, diamkan selama 10 menit. Setelah 10 menit bilas bibir anda.

3.Madu
Banyak sekali khasiat madu ini selain untuk kesehatan tubuh kita, mengobati berbagai macam penyakit, madu juga memiliki khasiat untuk memelihara sel-sel kulit bibir, melembutkan serta melembabkan bibir anda secara alami.
Caranya: oleskan madu ke bibir andahingga merata setiap sebelum tidur. Kemudian cuci kembali bibir anda pada pagi hari ketikaanda terbangun.

4.Jeruk nipis
Selain berguna untuk merawat kulit wajah, jeruk nipis juga dapat membantu anda untuk memudarkan warna hitam atau gelap di bibir anda, jeruk nipis juga dapat mengembalikan sel-sel pigmen kulit alami.
Caranya:Siapkan jeruk nipi dan 2 sendok makan air hangat, kemudian peras air jeruk nipis sekitar 2 sendok makan. Aduk jeruk nipis dan air hangat menjadi satu, lalu oleskan pada bagian bibir anda. diamkan selama 15 atau kurang lebih 10 Menit, terakhir bilas mulut anda dengan air hangat.

5.Minyak Zaitun
Minyak Zaitun mengandung vitamin E yang berfungsi untuk melembabkan kulit kering. Minyak zaitun ini juga dapat digunakan pada bibir yang berfungsi agar bibir menjadi lembab dan memerahkan bibir secara alami.
Caranya: Campurkan minyak zaitun dan gula putih sampai merata, kemudian oleskan campuran tersebut ke bibir anda, gosok lembut bibir anda, dan bilas dengan air bersih. Lakukan ini 2 kali sehari pagi dan sore hari sehingga anda akan merasakan perubahan itu.

6.Mentega
Di dalam mentega terdapat kandungan minyak, minyak dalam mentega inilah yang memiliki sifat untuk membuat bibir anda merah alami. Sebaiknya pilih mentega tawar atau unsalted butter untuk mencegah bibir berubah menjadi kehitaman.
Caranya: Oleskan mentega secara tipis pada bibir anda setiap hari sebelum tidur, kemudian cuci kembali bibir anda pada pagi hari ketikaanda terbangun.

Sumber: starglammagz.com