Wednesday, April 9, 2014

"KEPEMIMPINAN UNTUK KEADILAN DAN KEMANUSIAAN" (The Leadership Legacy - Konosuke Matsushita, Founder of Matsushita Electronics, Corp)


Kisah Konosuke Matsushita menegaskan bahwa lingkungan, keadaan, kesulitan, atau berbagai bentuk ketidakmungkinan tak pernah benar-benar menghancurkan masa depan seseorang. Lingkungan dengan berbagai keadaan dan hambatannya itu justru seperti sengaja dirancang secara khusus untuk mengeluarkan potensi terbaik seseorang. Dan itulah yang untuk ke sekian kalinya terbukti melalui kisah hidup sang Dewa Manajemen ini.

Konosuke juga telah mengisyaratkan sebuah pelajaran kepemimpinan yang paling penting, yaitu “PEDULI”. Kepedulian tidak hanya terbatas pada tim manajemennya tetapi meluas ke seluruh karyawan, pelanggan, masyarakat, bahkan seluruh bangsanya, yang telah membuat Konosuke sangat dihormati dan pemikirannya banyak diikuti. Hal ini sejalan dengan sebuah ungkapan yang berbunyi, “Orang tidak akan pernah PEDULI tentang seberapa tinggi PENGETAHUAN Anda, sampai mereka TAHU, seberapa tinggi KEPEDULIAN Anda pada mereka”.

Dari kepeduliannya itulah, kemudian lahir sikap “empati”. Kemampuannya berempati yang terbentuk oleh berbagai pengalaman sulit ketika harus putus sekolah saat baru berusia 9 tahun, membuatnya dapat merasakan apa yang orang lain rasakan, bisa membayangkan situasi atau kesulitan yang dialami orang lain, sebuah sikap yang menjadi syarat dasar kepemimpinan yang efektif. Karena, “Kekuasaan atau jabatan hanya bisa memaksa seekor keledai untuk menepi kesebuah danau, tetapi hanya EMPATI yang benar-benar mampu membujuk keledai agar meminum airnya”.

Sebuah pohon yang tumbuh tinggi besar di sebuah hutan keberadaannya akan melindungi serta menahan luapan panas sinar matahari, sehingga menjadi sumber kehidupan bagi aneka ragam jenis jamur dan mikro organism lain di bawahnya. Dengan cara seperti itu, pohon tersebut menjadi bagian penting dari sebuah mata rantai “kehidupan” di sekitarnya. Bahkan pada saat telah menjadi tua kemudian tumbang batang dan daunnya akan membusuk dan menjadi pupuk yang menyuburkan tanah di sekitarnya. Begitulah isyarat alam yang penuh kearifan. Bahwa hidup yang kita jalani merupakan bagian dari mata rantai penting dalam keseluruhan ekosistem. Kesadaran inilah membuat Konosuke dijuluki sebagai “The God of Management”, atau Dewa Manajemen. Sehingga oleh John P. Kotter, dikatakan, “He was one of the most inspirational role models of all time”. Dia adalah salah satu dari teladan yang paling inspiratif sepanjang masa, setelah Rasulullah SAW tentunya.

Kearifan yang sangat berharga dari kisah hidup Konosuke Masushita adalah bahwa dia bukan orang yang memiliki bakat luar biasa, dengan tingkat intelegensi di atas rata-rata, bahkan mungkin secara teknis ia juga tak mempunyai keahlian khusus yang benar-benar super. Akan tetapi ia telah membuktikan bahwa dirinya mampu meraih berbagai prestasi yang begitu spektakuler. Inilah yang barangkali perlu kita renungkan bersama-sama, bahwa, “Ia yang telah mengetahui MENGAPA tidak akan pernah kesulitan untuk menjawab BAGAIMANA”. Begitulah Konosuke seperti yang kita ketahui, ia sangat mengetahui MENGAPA ia hidup, MENGAPA ia berbisnis, dan MENGAPA ia memproduksi berbagai macam peralatan yang dibutuhkan masyarakat, sehingga soal APA dan BAGAIMANA cara mewujudkannya, sudah tak sulit lagi untuk ia laksanakan.

No comments:

Post a Comment