Wednesday, February 25, 2015

TUJUH SUNNAH HARIAN NABI MUHAMMAD SAW


1. Shalat Tahajud
Karena kemuliaan seorang mukmin terletak pada tahajudnya.

2. Membaca Al-Qur’an
Alangkah baiknya membaca Al-Qur’an sebelum terbit matahari, sebelum mata melihat dunia. Sebaiknya lagi membaca Al-Qur’an penuh pemahaman.

3. Sholat Berjamaah
Jangan tinggalkan masjid terutama di waktu Subuh. Sebelum melangkah kemana pun, langkahkan kaki ke masjid, karena masjid merupakan pusat keberkahan, bukan karena panggilan muazin tetapi panggilan Allah yang mencari orang beriman untuk memakmurkan masjid Allah.

4. Shalat Dhuha
Menjaga shalat Dhuha karena kunci rezeki terletak pada shalat Dhuha.

5. Bersedekah
Allah menyukai orang yang suka bersedekah, dan malaikat Allah selalu mendoakan kepada orang yang bersedekah setiap hari.

6. Menjaga Wudhu
Menjaga wudhu terus menerus karena Allah menyayangi hamba yang berwudhu. Kata khalifah Ali bin Abu Thalib, “Orang yang selalu berwudhu senantiasa ia akan merasa selalu shalat walau ia sedang tidak shalat, dan dijaga oleh malaikat dengan dua doa, ampuni dosa dan sayangi dia ya Allah”.

7. Istighfar Setiap Saat
Dengan mengamalkan istighfar setiap saat masalah akan Allah selesaikan dan dosa kita akan diampunkan oleh Allah. Insyaallah.

Tuesday, February 3, 2015

REJEKI BANYAK BENTUKNYA



Kemarin hujan mulai jam 9 pagi, seorang tukang rujak numpang berteduh di teras ruko saya (Yeti Haryati) .


Masih penuh gerobaknya, buah-buah tertata rapi. Kulihat beliau membuka buku kecil, rupanya Al Quran. Beliau tekun dengan Al-Qurannya. Sampai jam 10 hujan belum berhenti.

Saya mulai risau karena sepi tak ada pembeli datang.

Saya keluar memberikan air minum.
“Kalau musim hujan jualannya repot juga ya, Pak… ” .. “Mana masih banyak banget.”

Beliau tersenyum, “Iya bu.. Mudah-mudahan ada rejekinya.. .” jawabnya.

“Aamiin,” kataku.

“Kalau nggak abis gimana, Pak?”. tanyaku.

“Kalaun nggak abis ya risiko, Bu.., kayak semangka, melon yang udah kebuka ya kasih ke tetangga, mereka juga seneng daripada kebuang. Kayak bengkoang, jambu, mangga yang masih bagus bisa disimpan. Mudah-mudahan aja dapet nilai sedekah,” katanya tersenyum.

“Kalau hujan terus sampai sore gimana, Pak?” tanyaku lagi.

“Alhamdulillah bu… Berarti rejeki saya hari ini diizinkan banyak berdoa. Kan kalau hujan waktu mustajab buat berdoa bu…”, katanya sambil tersenyum.

“Dikasih kesempatan berdoa juga rejeki, Bu…”

“Kalau nggak dapet uang gimana, Pak?” tanyaku lagi.

“Berarti rejeki saya bersabar, Bu… Allah yang mengatur rejeki, Bu… Saya bergantung sama Allah.. Apa aja bentuk rejeki yang Allah kasih ya saya syukuri aja. Tapi Alhamdulillah, saya jualan rujak belum pernah kelaparan.

“Pernah nggak dapat uang sama sekali, tau-tau tetangga ngirimin makanan. Kita hidup cari apa Bu, yang penting bisa makan biar ada tenaga buat ibadah dan usaha,” katanya lagi sambil memasukan Al-qurannya ke kotak di gerobak.

“Mumpung hujannya rintik, Bu… Saya bisa jalan ..Makasih yaa , Bu…”

Saya terpana… Betapa malunya saya, dipenuhi rasa gelisah ketika hujan datang, begitu khawatirnya rejeki materi tak didapat sampai mengabaikan nikmat yang ada di depan mata.

Saya jadi sadar bahwa rizki hidayah, dapat beribadah, dapat bersyukur dan bersabar adalah jauh lebih berharga daripada uang, harta dan jabatan...

Ref. : Ustadz Fatih Karim

Monday, February 2, 2015

BAHAGIA ITU SANGATLAH DEKAT




Sore itu saya ada mampir disebuah kedai Soto Ayam di Jl.Gusti Ngurah Rai, Klender. Memesan semangkok soto dan duduk membaca koran menunggu macet yang belum juga terurai.

Seorang Ibu setengah tua dengan 2 anak dengan penampilan sederhana masuk, "Mas, berapa harga semangkok soto?" Tanya ibu.
" 10.000" Bu kata penjual soto dengan senyuman... 
"Kedua anak saya sungguh ingin makan soto, tapi uang saya hanya 7,000 rupiah, apa bisa dibuat 2 porsi walau hanya kuah dan sedikit mie, tak menjadi masalah, "tanya ibu sedikit Ragu..."
"Oh, mari Bu masuk, silakan duduk" kata mas penjual soto... lalu 3 mangkok soto berukuran besar sudah dihidangkan didepan... 
"Tapi uang saya hanya 7000... Mas ?" Tanya ibu sekali lagi dengan sedikit ragu..., sang ibu masih punya harga diri untuk tidak meminta penuh...
"Oh..nggak apa-apa ibu, ibu bertiga makan saja dan simpan uang ibu...".Ibu itu tersenyum dan membungkukkan 1/2 tubuhnya...

Saya tersenyum kagum, melihat Kebaikan penjual Soto...
5 menit setelah ibu dan anak beranak pergi..., seorang Pemuda yang dari tadi duduk dipojok. Membayar dengan uang 100,000 dan pergi begitu saja.
"Mas, ini kembaliannya "... 
"saya makan 1 mangkok dan 1 bungkus kerupuk", sisanya untuk bayar Ibu dan 2 anak tadi Bang".
Kata pemuda itu menghidupkan sepeda motornya...
Saya benar-benar sangat terpesona, dengan kebaikan-kebaikan yang telah dihadirkan didepan Mata... 
Si ibu miskin yang jujur, yang tak mudah meminta, penjual Soto yang baik, dan pemuda yang pemurah. Dan sayapun kecipratan Kebahagiaan karena melihat kejadian itu...
Jika saja setiap Orang tidak melulu menggunakan Hukum dagang dan transaksi, tentu pintu-pintu kesempatan, berkat akan banyak dibukakan oleh-Nya...
Jika saja setiap orang lebih dahulu MEMBERI bukan MEMINTA Dunia akan punya banyak "warna..."

Ref. Buku "Happiness is simple"