Di masa awal da’wah Islam di Makkah, Abu Bakar adalah sahabat yang sangat berperan membantu perjuangan da’wah nabi SAW.
Abu Bakar banyak melakukan pendekatan pada sahabat-sahabatnya sesama bangsawan dan pemuka Makkah. Utsman bin Madh’un, seorang pemikir terkemuka dan tergolong kaya di Makkah, dan Arqom bin Abi Arqom termasuk di antara mereka yang masuk Islam.
Jumlah kaum muslimin semakin bertambah; terdiri dari budak, buruh, rakyat miskin, wanita-wanita papa serta beberapa cendekiawan dan pedagang kaya.
Rumah nabi SAW yang kecil tidak lagi memadai untuk pertemuan-pertemuan kaum muslimin. Arqom mengusulkan pertemuan diadakan di rumahnya yang luas di Bukit Shofa dan lokasinya berada di luar jangkauan para elit Quraisy.
Kaum muslimin berkumpul di rumah Arqom setiap malam dimana nabi menyampaikan ajaran Islam dan seruan-seruan. Nabi menyampaikan agar kaum muslimin tidak menyembah patung-patung Ka’bah. Nabi juga melarang mereka menyerahkan persembahan-persembahan dan kurban-kurban untuk bangsawan Quraisy. Nabi melarang thowaf dan ritual lainnya di Ka’bah tanpa berpakaian, melarang usaha prostitusi serta melarang berkata cabul kasar dan berzina.
Para pedagang tidak lagi khawatir setelah nabi menyatakan bahwa da’wah Islam tidak akan menutup Makkah dari rombongan para saudagar dan tidak akan mengubah musim haji. Para saudagar itu tidak memiliki kepentingan dengan hewan persembahan dan kurban jamaah haji. Kepentingan mereka adalah berdagang saat musim haji tiba.
“MUHAMMAD THE MESSENGER” -Abdurrahman Asy-Syarqawi
No comments:
Post a Comment