Muhammad SAW lahir pada musim panas 12 Robi’ul Awal tahun Gajah, 20 April 570-Masehi. Sebagaimana kebiasaan wanita Arab, Muhammad tidak menyusu pada ibunya melainkan orang lain. Yang pertama kepada Tsuwaibah, budak milik anak lelaki Abu Lahab. Tidak lama Muhammad disusukan kepada Halimah, wanita Bani Sa’ad.
Pada tahun-tahun paceklik biasanya wanita-wanita Bani Sa’ad berduyun-duyun ke Makkah mencari pekerjaan sebagai inang. Abdul Mutholib menawarkan Muhammad kepada beberapa wanita, namun tak seorang pun menerima tawaran itu karena Muhammad anak yatim, sementara umumnya wanita inang berharap imbalan besar dari ayah sang anak.
Parakafilah Bani Sa’ad hampir pulang namun Halimah belum mendapatkan bayi. Akhirnya Halimah terpaksa mengambil Muhammad karena malu pada teman-temannya bila kembali tidak membawa bayi susuan.
Muhammad menyusu pada Halimah hingga mencapai usia sekitar dua tahun. Tetapi Abdul Mutholib tidak ingin memulangkannya hingga usia Muhammad limatahun agar ia belajar berkata-kata dan terbiasa mendengarkan bahasa Arab yang fasih. Bersama keluarga susuannya, Muhammad menggembala kambing. Usia limatahun Muhammad kembali ke Makkah dan tinggal bersama ibunya Aminah.
Satu saat Muhammad diajak mengunjungi pamannya di perkampungan antara Makkah dan Yatsrib. Aminah hanya tinggal sebentar dan dalam perjalanan kembali ke Makkah. Aminah sakit sebelum akhirnya meninggal.
Muhammad kecil menjadi yatim piatu pada usia 6 tahun. Ia tidak pernah melihat ayahnya dan kini ditinggal wafat ibunya.
“MUHAMMAD THE MESSENGER” -Abdurrahman Asy-Syarqawi
Pada tahun-tahun paceklik biasanya wanita-wanita Bani Sa’ad berduyun-duyun ke Makkah mencari pekerjaan sebagai inang. Abdul Mutholib menawarkan Muhammad kepada beberapa wanita, namun tak seorang pun menerima tawaran itu karena Muhammad anak yatim, sementara umumnya wanita inang berharap imbalan besar dari ayah sang anak.
Parakafilah Bani Sa’ad hampir pulang namun Halimah belum mendapatkan bayi. Akhirnya Halimah terpaksa mengambil Muhammad karena malu pada teman-temannya bila kembali tidak membawa bayi susuan.
Muhammad menyusu pada Halimah hingga mencapai usia sekitar dua tahun. Tetapi Abdul Mutholib tidak ingin memulangkannya hingga usia Muhammad limatahun agar ia belajar berkata-kata dan terbiasa mendengarkan bahasa Arab yang fasih. Bersama keluarga susuannya, Muhammad menggembala kambing. Usia limatahun Muhammad kembali ke Makkah dan tinggal bersama ibunya Aminah.
Satu saat Muhammad diajak mengunjungi pamannya di perkampungan antara Makkah dan Yatsrib. Aminah hanya tinggal sebentar dan dalam perjalanan kembali ke Makkah. Aminah sakit sebelum akhirnya meninggal.
Muhammad kecil menjadi yatim piatu pada usia 6 tahun. Ia tidak pernah melihat ayahnya dan kini ditinggal wafat ibunya.
“MUHAMMAD THE MESSENGER” -Abdurrahman Asy-Syarqawi
No comments:
Post a Comment