Tuesday, December 3, 2013

Kisah Rasulullah Nabi Muhammad SAW Menghadapi Tantangan Internal



Selain menghadapi ketegangan dengan pihak Quroisy-Makkah, kepemimpinan Nabi Muhammad SAW di Madinah menghadapi masalah internal termasuk dari sahabat beliau.

Suatu ketika kaum muslimin dikejutkan oleh perilaku Hamzah yang kembali pada gaya hidup jahiliyahnya. Hampir setiap malam Hamzah mendatangi tempat-tempat hiburan, berjudi dan bermalam dengan wanita-wanita penghibur. Keesokan harinya Hamzah ke masjid menceritakan kesenangannnya itu lalu tertidur di masjid. Nabi sedih melihat perilaku Hamzah.

Nabi SAW kemudian memerintahkan para sahabat menjauhi tuak karena mudhorotnya yang besar, juga meminta para sahabat mengucilkan Hamzah. Mendapat pengucilan tersebut, Hamzah menyadari kesalahannya dan bertaubat. Melihat ketulusan Hamzah, nabi dan para sahabat kemudian memaafkannya.

Setelah Hamzah, Nabi Muhammad SAW dikejutkan oleh perselisihan dua sahabat terdekatnya, Abu Bakar dan Umar bin Khottob.

Abu Bakar bercerita kepada nabi bahwa ia mengingatkan Umar yang melakukan sebuah kesalahan namun Umar malah berbalik memarahi Abu Bakar. Ketika Abu Bakar hendak meminta maaf, Umar menolaknya.

Tak lama setelah kedatangan Abu Bakar, Umar datang. Nabi lalu berkata pada Umar, “Abu Bakar adalah sahabatku, dia mempercayaiku melebihi kepercayaannya kepada dirinya. Jika aku tiada, apakah engkau akan meninggalkan sahabatku itu?”.

Mendengar kemarahan Nabi, Umar segera meminta maaf kepada Abu Bakar juga kepada nabi. Akhirnya Nabi SAW memaafkan Umar dan meminta sahabatnya itu tidak lagi bertengkar, tidak bercerai-berai, dan tidak tertipu rayuan harta.

Sejak peristiwa Hamzah, tidak ada lagi sahabat yang minum tuak. Dan setelah hubungan Abu Bakar dan Umar membaik, tidak ada lagi sahabat yang bermusuhan.

“MUHAMMAD THE MESSENGER”- Abdurrahman Asy-Syarqawi

No comments:

Post a Comment