Nabi Muhammad SAW melakukan hijrah ke Yastrib atau Madinah pada usia 53-tahun ditemani Abu Bakar.
Tiba di Madinah tak lama kemudian beliau mengumumkan akan membangun masjid dan meminta seluruh kaum Muhajirin-Makkah dan Anshor-Madinah berpartisipasi dalam pembangunan itu.
Para saudagar kaya sebenarnya sangat berat hati ikut dalam pekerjaan ini. Tetapi setelah melihat sendiri nabi turun langsung ikut bekerja, terpaksa mereka ikut bekerja. Nabi Muhammad SAW berusaha menumbuhkan penghargaan di hati mereka terhadap pekerjaan tangan.
Demi membangkitkan semangat kaum musilmin yang bekerja, Ali bin Abu Tholib dan Ammar bin Yasir melantunkan syair-syair penyemangat sambil bekerja. Utsman bin Affan sempat mencemooh Ammar tetapi Ammar terus saja bekerja. Utsman bin Affan adalah saudagar Makkah terpandang dan kaya raya, suami Ruqoyah putri Nabi.
Hampir saja terjadi pertengkatan antara Utsman dan Ammar. Nabi Muhammad SAW mengetahui kejadian ini dan beliau tidak akan tinggal diam terhadap sikap mengagungkan diri yang masih melekat pada diri sebagian kaum muslimin.
Sikap mengagungkan diri dapat merusak integritas kaum muslimin yang sedang membangun kehidupan baru. Nabi menunjukkan antipati terhadap sikap Utsman dan orang-orang yang bersamanya.
Setelah menerima nasihat nabi, kalangan kaya ini meminta maaf pada Ammar dan akhirnya mau bekerja dengan tangan mereka yang halus dan tidak pernah bekerja kasar. Pembangunan masjid selesai dalam hitungan hari.
“MUHAMMAD THE MESSENGER” -Abdurrahman Asy-Syarqawi
No comments:
Post a Comment