Dalam perang Uhud, pemmpin Quraisy Abu Sufyan gagal membunuh Nabi Muhammad SAW. Ia berjanji kembali berperang pada tahun berikutnya.
Mengantisipasi serangan Quroisy itu, Nabi SAW segera mempersiapkan pasukan dalam jumlah besar.
Saat itu musim panas, masa dimana biasanya orang tidak beraktivitas. Khawatir pasukannya gelisah karena terik matahari yang menyengat, Nabi SAW terus meyakinkan mereka bahwa orang yang berjuang di jalan Allah akan mendapat pahala berlipat ganda.
Sepanjang perjalanan, beliau juga mengajak mereka berbincang sambil bercanda. Kepada seorang seorang prajurit dengan unta kurus dan lemah, Nabi SAW bertanya “Maukah engkau menjual untamu padaku?’’. Prajurit itu menawarkan untuk memberikannya kepada nabi, tapi nabi menolak dan menawar harga satu dirham untuk membeli unta itu. Prajurit tersebut menolak, karena harga tersebut merugikannya. Nabi kemudian menawarkan harga lebih tinggi, 2 dirham, sambil tertawa. Nabi SAW terus bersenda gurau dengan prajurit-prajurit lainnya untuk menghilangkan rasa kesal dan lelah karena melakukan perjalanan di musim panas.
Akhirnya pasukan muslim tiba di Lembah Badar. Setelah menunggu beberapa hari ternyata pasukan Quroisy tidak muncul. Menurut informasi, pimpinan Quraisy Abu Sufyan memutuskan membatalkan peperangan meskipun mereka telah berangkat. Karena ia menerima informasi mengenai pasukan muslim yang berjumlah besar, dilengkapi persenjataan terbaru, kuda-kuda terlatih, dan tekad kuat berperang meski di bawah terik matahari. Peperangan itu akhirnya batal.
“MUHAMMAD THE MESSENGER”- Abdurrahman Asy-Syarqawi
Mengantisipasi serangan Quroisy itu, Nabi SAW segera mempersiapkan pasukan dalam jumlah besar.
Saat itu musim panas, masa dimana biasanya orang tidak beraktivitas. Khawatir pasukannya gelisah karena terik matahari yang menyengat, Nabi SAW terus meyakinkan mereka bahwa orang yang berjuang di jalan Allah akan mendapat pahala berlipat ganda.
Sepanjang perjalanan, beliau juga mengajak mereka berbincang sambil bercanda. Kepada seorang seorang prajurit dengan unta kurus dan lemah, Nabi SAW bertanya “Maukah engkau menjual untamu padaku?’’. Prajurit itu menawarkan untuk memberikannya kepada nabi, tapi nabi menolak dan menawar harga satu dirham untuk membeli unta itu. Prajurit tersebut menolak, karena harga tersebut merugikannya. Nabi kemudian menawarkan harga lebih tinggi, 2 dirham, sambil tertawa. Nabi SAW terus bersenda gurau dengan prajurit-prajurit lainnya untuk menghilangkan rasa kesal dan lelah karena melakukan perjalanan di musim panas.
Akhirnya pasukan muslim tiba di Lembah Badar. Setelah menunggu beberapa hari ternyata pasukan Quroisy tidak muncul. Menurut informasi, pimpinan Quraisy Abu Sufyan memutuskan membatalkan peperangan meskipun mereka telah berangkat. Karena ia menerima informasi mengenai pasukan muslim yang berjumlah besar, dilengkapi persenjataan terbaru, kuda-kuda terlatih, dan tekad kuat berperang meski di bawah terik matahari. Peperangan itu akhirnya batal.
“MUHAMMAD THE MESSENGER”- Abdurrahman Asy-Syarqawi
No comments:
Post a Comment