Para penyair Arab di masa Rasululloh SAW dipandang sebagai sosok terkemuka yang mampu mempengaruhi masyarakat. Mereka melantunkan syair berisi penderitaan dan kehebatan suatu suku. Syair-syair itu masuk ke dalam benak setiap orang dan diteruskan kepada generasi berikutnya.
Menyadari hal tersebut, orang-orang Yahudi-Madinah dan Quroisy-Mekah melarang para penyair mendatangi Nabi Muhammad SAW. Para penyair dianggap dapat berperan dalam penyebaran ajaran Islam. Tetapi Nabi SAW terlebih dulu menyadari hal itu.
Beliau memperlakukan penyair terkenal Hassan bin Tsabit dengan istimewa. Setelah mendapatkan hati Hassan, nabi memintanya membuatkan syair untuknya dan meminta Hassan menyebarkan syair itu ke berbagai negeri. Hassan menyanggupinya.
Para sahabat pun memperlakukan Hassan bin Tsabit dengan istimewa karena ia paling lantang meneriakkan ajaran Islam melalui syairnya. Nabi berharap penyair lainnya seperti Umayyah bin Shalt, Malik bin Zuhair dan Abu Bashir bergabung dengan Hassan bin Tsabit.
Malik bin Zuhair adalah penyair yang secara terang-terang menentang ajaran Nabi dengan ejekan dalam syairnya sehingga ia mendapat harta dan emas dari saudagar Yahudi dan Makkah. Ada juga penyair yang tidak silau dengan umpan harta. Mereka terus mencari kebenaran ke tempat-tempat jauh seperti Abu Bashir.
Para pemuka Quroisy memblokade para penyair agar tidak berdagang dengan kaum Muslimin. Mereka juga meminta Zuhair bin Malik menyebarkan syair berisi ejekan terhadap nabi. Dalam sekejap syair-syair itu menyebar luas di Madinah.
Untuk menghadapinya Nabi SAW memerintahkan Hassan bin Tsabit menangkis syair-syair Zuhair dengan menciptakan syair yang mengejek orang-orang Yahudi dan Quroisy.
“MUHAMMAD THE MESSENGER”- Abdurrahman Asy-Syarqawi
Menyadari hal tersebut, orang-orang Yahudi-Madinah dan Quroisy-Mekah melarang para penyair mendatangi Nabi Muhammad SAW. Para penyair dianggap dapat berperan dalam penyebaran ajaran Islam. Tetapi Nabi SAW terlebih dulu menyadari hal itu.
Beliau memperlakukan penyair terkenal Hassan bin Tsabit dengan istimewa. Setelah mendapatkan hati Hassan, nabi memintanya membuatkan syair untuknya dan meminta Hassan menyebarkan syair itu ke berbagai negeri. Hassan menyanggupinya.
Para sahabat pun memperlakukan Hassan bin Tsabit dengan istimewa karena ia paling lantang meneriakkan ajaran Islam melalui syairnya. Nabi berharap penyair lainnya seperti Umayyah bin Shalt, Malik bin Zuhair dan Abu Bashir bergabung dengan Hassan bin Tsabit.
Malik bin Zuhair adalah penyair yang secara terang-terang menentang ajaran Nabi dengan ejekan dalam syairnya sehingga ia mendapat harta dan emas dari saudagar Yahudi dan Makkah. Ada juga penyair yang tidak silau dengan umpan harta. Mereka terus mencari kebenaran ke tempat-tempat jauh seperti Abu Bashir.
Para pemuka Quroisy memblokade para penyair agar tidak berdagang dengan kaum Muslimin. Mereka juga meminta Zuhair bin Malik menyebarkan syair berisi ejekan terhadap nabi. Dalam sekejap syair-syair itu menyebar luas di Madinah.
Untuk menghadapinya Nabi SAW memerintahkan Hassan bin Tsabit menangkis syair-syair Zuhair dengan menciptakan syair yang mengejek orang-orang Yahudi dan Quroisy.
“MUHAMMAD THE MESSENGER”- Abdurrahman Asy-Syarqawi
No comments:
Post a Comment