Saturday, December 14, 2013

Kisah Rasulullah Delegasi Da’wah untuk Para Pemimpin Negara



Kemenangan kaum muslimin menaklukkan kaum Yahudi-Khaibar pada 6-Hijriyah, berpengaruh besar pada da’wah Islam. Banyak suku bergabung dalam Islam dan Nabi Muhammad SAW merasa tidak ada lagi ancaman serius dari kawasan Arab. Kemudian beliau meluaskan da’wah Islam ke luar semenanjung Arab dengan mengirimkan delegasi kepada Kaisar Romawi, Kaisar Persia, Muqawqis Al-Qibti di Mesir, Raja Nejed, Raja Bahrain, dan Raja Ghassan.

Nabi mengajak mereka pada Islam dan menjamin tidak akan mencaplok kekuasaan mereka. Terhadap ajakan Nabi SAW ini, Raja Romawi memperlakukan utusan nabi dengan penuh hormat namun tidak memberikan tanggapan apapun.

Raja Persia menyobek surat itu, mengusir utusan nabi, bahkan meminta gubernurnya di Shan’a agar menangkap dan membawa nabi ke Persia. Namun gubernur tersebut menolak. Upaya itu terus dilakukan hingga sang raja wafat kemudian digantikan putranya. Tetapi raja Persia yang baru tidak melanjutkan upaya penangkapan itu.

Raja Qibti di Mesir memperlakukan utusan Nabi Muhammad SAW dengan penuh hormat namun tidak memberikan tanggapan. Raja menghadiahi nabi 100 dinar, pakaian mewah dari katun Mesir, cawan emas dan perak, kuda dengan kendali dari perak, dan harta lainnya, termasuk seorang budak hitam bernama Bariah, budak kulit putih bernama Sirin, dan gadis tercantik di Mesir bernama Mariyah. Nabi SAW menyampaikan terima kasih kepada Raja Mesir.

Raja Bahrain menerima Islam dan mengajak rakyatnya masuk Islam. Raja Nejed menolak Islam, namun membebaskan rakyatnya untuk memilih Islam, serta memberikan hadiah untuk nabi. Penolakan keras dilakukan Raja Ghassan yang merobek-robek surat nabi, bahkan mengajak Raja Romawi menyerbu Madinah, tetapi Raja Romawi menolak. Nabi Muhammad SAW lalu mengirimkan surat kembali kepada para penguasa itu, kali ini ajakan menjalin hubungan damai.

“MUHAMMAD THE MESSENGER”- Abdurrahman Asy-Syarqawi

No comments:

Post a Comment