Sebagai pusat kota Makkah adalah Masjid Al-Haram, dimana di dalamnya terdapat Ka’bah sebagai Qiblat umat Islam pada waktu shalat. Masjid ini mula-mula dibangun permanen oleh Sayyidina Umar bin Al-Khattab pada tahun 638 M., karena sebelum itu Masjid hanya berupa halaman kosong sekeliling Ka’bah yang dibatasi rumah-rumah penduduk dan gang atau lorong diantara rumah-rumah itulah yang disebut pintu Masjid. Kemudian Umar membeli tanah dan rumah=rumah itu untuk dibangun masjid yang mengelilingi Ka’bah. Kemudian tahun 646 M. Sayyidina Utsman bin Affan memperluas bangunan masjid itu dengan cara yang sama yaitu membeli tanah dan rumah-rumah di sekeliling Masjid lalu didirikan bangunan permanen.
Dari masa ke masa masjid ini selalu mengalami pembaharuan dan perluasan yang diprakarsai oleh raja-raja Islam yang berperhatian terhadap Masjid. Dan yang paling besar dalam sejarah adalah yang diprakarsai ole Raja Fahd bin Abdul ‘Aziz yang bergelar PELAYAN DUA TANAH HARAM, ayahanda Raja Arab Saudi saat ini.
Pada hari ini Masjid Al-Haram sudah menjadi seluas 366,000 meter persegi dan dapat menampung jamaah 914,000 dalam satu waktu shalat berjamaah pada hari-hari biasa, dan lebih dua juta limaratus ribu jamaah pada waktu musim haji. Sebelum diperluas oleh raja Fahd, luas masjid ini 151,000 meter persegi dan hanya dapat menampung jamaah 313,000 pada hari biasa dan kurang lebih setengah juta orang pada waktu musim haji.
Masjid ini yang karena bentuknya relatif bulat melingkari Ka’bah, maka pintunya sangat banyak yaitu ada 4 pintu utama dan 45 pintu biasa yang buka 24 jam. Karena itu, untuk anda yang baru pertama haji dating ke sini, sebaiknya mengingat dari pintu-pintu mana anda masuk.. Catatlah nomor atau nama pintu itu (semua pintu ada nomor dan namanya) agar balik dari Masjid ke penginapan anda tidak salah jalan atau sesat.
Keistimewaan masjid ini banyak sekali antara lain adalah; Shalat di masjid ini lebih utama dari pada shalat seratus ribu kali di masjid lain, begitupun berdzikir, berdo’a, bersedekah, dan beramal baik lainnya. Datang ke masjid ini dengan niat tidak baik atau akan berbuat lalim, Allah langsung mengadzabnya dengan siksa yang amat pedih.
TEMPAT PENTING DI MASJID INI SELAIN KA’BAH ADALAH;
1. Makam Ibrahim: Batu pijakan Nabi Ibrahim ketika membangun Ka’bah, juga ketika memanggil manusia untuk berhaji.
2. Hijir Ismail: Kubur Nabi Ismail dan ibunya
3. Sumber Air Zamzam: Mata air yang di dekat Ka’bah
4. Mas’a: Tempat melakukan Sa’I yaitu antara bukit Safa dan bukit Marwa yang ada di samping masjid.
Tempat-tempat ini akan dijelaskan secara rinci di bab-bab tersendiri.
No comments:
Post a Comment