Sunday, December 1, 2013

Kisah Rosulullah Kedatangan Nabi SAW Ditolak Keras Warga Tho’if



Tak lama setelah Nabi SAW ditinggal wafat pamannya, Abu Tholib, dan istrinya Siti Khodijah, beliau pergi ke Tho’if atas saran pamannya, Abbas. Beliau berangkat bersama Zaid bin Haritshah, anak angkatnya.

Namun di Thoif beliau mendapat penolakan hebat dari warga. Mereka mengusir Nabi SAW karena tidak ingin merusak hubungan baik dengan para pedagang Quraisy. Orang-orang Tho’if juga khawatir jika ajaran Islam menyebar ke tempat mereka, para budak akan mendapatkan posisi sederajat dengan majikannya.

Penduduk Tho’if juga membenci ajaran Nabi SAW terkait pelarangan riba dalam perdagangan, pelarangan Khomar dan daging babi yang merupakan hasil perdagagan utama mereka.

Paman Nabi, Abbas, memiliki banyak kenalan di Tho’if namun wibawa yang dimilikinya tak sebesar Abu Tholib maupun Siti Khodijah. Penduduk Tho’if memperlakukan nabi dan Zaid dengan kejam. Mereka melempari dan menertawakan beliau, memaksa mereka keluar dari Tho’if.

Dengan susah payah dalam keadaan terluka dan berdarah, Nabi SAW dan Zaid terus berjalan keluar dari Tho’if. Saat beristirahat nabi mengeluh dan berdoa kepada Allah dalam kesedihan dan bingung.

Tidak lama setelah beliau berdoa, tumbuh kembali semangat dan optimisme beliau untuk kembali ke Makkah melanjutkan da’wah. Rasulullah SAW bertekad mendobrak benteng-benteng penghalang yang dibangun pemerintah Quroisy.

“MUHAMMAD THE MESSENGER” – Abdurrahman Asy-Syarqawi

No comments:

Post a Comment